Sukses

Dituduh Korupsi, PM Israel Dicecar 8 Pertanyaan Menghujam

Polisi antikorupsi Israel terus melakukan penyelidikan terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Liputan6.com, Tel Aviv - Para penyidik terlihat mendatangi kediaman Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di Yerusalem pada Jumat pagi.

Kedatangan mereka diduga untuk memberi Netanyahu pertanyaan kedelapan, yang terkait dengan dugaan korupsi jutaan dollar Amerika Serikat (AS), sebagaimana dikutip dari rekaman video yang disiarkan oleh stasiun televisi Channel 2.

Dilansir dari CNN pada Jumat (2/3/2018), rekaman video tersebut juga turut memperlihatkan kehadiran sang istri, Sara Netanyahu, setelah memenuhi panggilan pemeriksaan oleh kepolisian antikorupsi yang dilakukan di Kota Lod, di tenggara Israel.

Sebelumnya, Netanyahu telah dicecar tujuh pertanyaan dalam dua kasus korupsi yang berbeda, di mana dua-duanya menetapkan ia sebagai tersangka.

Adapun pertanyaan terbaru -- pertanyaan kedelapan -- diduga kuat menyasar pada dua kasus korupsi yang lebih besar, yakni Kasus 3000 dan Kasus 4000.

Kasus 3000 disebut berkaitan dengan dugaan korupsi senilai jutaan dolar AS dalam proyek pembelian kapal perang dari Jerman.

Sedangkan Kasus 4000 diduga kuat melibatkan Kementerian Komunikasi dan Perusahaan Telekomunikasi terbesar di Israel, Bezeq, terkait upaya Netanyahu bertarung di pemilu Israel terakhir.

Dalam kasus 4000, para penyidik menyebut kementerian terkait meloloskan Bezeq untuk memonopoli pemberitaan tentang pemerintah Israel.

Direktur utama Bezeq, Shaul Elovitch, diketahui merupakan teman dekat Netanyahu dan memiliki situs Walla News, salah satu situs berita terkemuka di Israel.

 

 Simak video tentang PM Israel yang menuduh PBB penuh kebohongan berikut: 

2 dari 2 halaman

PM Israel Menyanggah Tuduhan Korupsi

Sebelumnya, pengacara yang disewa oleh pimpinan Bezeq mengatakan bahwa kliennya menyanggah keras semua tuduhan, dan mengancam akan melakukan gugatan balasan kepada penyidik korupsi.

Sanggahan serupa juga disampaikan oleh Netanyahu yang menuding investigasi terkait serupa dengan praktik 'perburuan penyihir' (witch hunt).

Jika semua tuduhan yang dialamatkan oleh Netanyahu benar, maka ia akan menerima tekanan semakin besar yang mengancam karier politiknya.

Di waktu yang bersamaan, Jaksa Agung Israel tengah mempertimbangkan berbagai bukti dan kesaksian yang telah dikumpulkan, di mana akan memutuskan perkara hukumnya paling cepat dalam beberapa bulan ke depan.

Sementara itu, sebagian besar kolega politik Netanyahu menyatakan akan terus berdiri mendukungnya hingga keluar putusan Jaksa Agung.Â