Liputan6.com, Kuala Lumpur - Pupus sudah harapan keluarga korban pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang. Pasalnya, pencarian keberadaan burung besi itu akan dihentikan pada bulan Juni mendatang.
Pemerintah Malaysia berencana menghentikan total pencarian MH370, bersamaan dengan peringatan empat tahun tragedi kecelakaan yang disebut terparah di sepanjang sejarah penerbangan global itu.
Dilansir dari ABC News pada Minggu (4/3/2018), Malaysia sempat meneken kontrak kerjasama dengan Ocean Infinity, sebuah perusahaan eksplorasi laut asal Texas, Amerika Serikkat (AS), untuk meneruskan proses pencarian sejak awal Januari lalu.
Advertisement
Baca Juga
Kerja sama tersebut diteken setahun setelah aliansi tiga negara, yakni Malaysia, Australia, dan China, menghentikan proses pencarian bersama bangkai MH370 di kawasan selatan Samudera Hindia.
Ocean Infinity memikul kontrak tugas pencarian selama 90 hari hari sejak 22 Januari lalu, di mana Malaysia menyatakan tidak akan membayar penuh jika tidak ada progres temuan yang berarti.
Menurut kepala Departemen Penerbangan Sipil Malaysia, Azharuddin Abdul Rahman, 90 hari pencarian bangkai pesawat MH370 akan 'molor' beberapa waktu, karena harus mengisi bahan bakar secara berkala di Australia dan faktor ancaman badai yang terjadi di Samudera Hindia.
"Untuk seluruh dunia, termasuk eksekutor pencarian selanjutnya, berharap untuk bisa menemukan lebih banyak bukti" ujar Azharuddin di hadapan media.
"Bagi dunia penerbangan, hal ini sangatlah penting, karena kami sangat ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi pada pesawat (MH370) tersebut," lanjutnya.
Â
 Simak video tentang penemuan benda di Mauritius yang diduga sebagai serpihan MH370 berikut:Â
Pembayaran Dilakukan Bertahap Sesuai Keberhasilan Operasi Pencarian
Otoritas penerbangan sipil Malaysia mengatakan terdapat 85 persen kemungkinan penemuan serpihan bangkai pesawat MH370 di area pencarian seluas 25.000 kilometer persegi.
Jika misi terbaru ini menunjukkan hasil positif dalam jangka waktu tiga bulan, pembayaran akan dilakukan sesuai luas area pencarian yang telah dijejalahi.
Menurut beberapa sumber, pemerintah Malaysia akan membayar jasa Ocean Infinity sebesar US$ 20 juta, atau sekitar Rp 275 miliar, untuk pencarian sukses di area seluas 5.000 kilometer persegi.
Selanjutnya, jika terus sukses, pembayaran akan dilakukan dengan skema nilai US$ 30 juta (sekitar Rp 412 miliar) untuk area pencarian 15.000 kilometer persegi, dan US$ 50 juta (Rp 687 miliar) untuk area pencarian 25.000 kilometer persegi.
Sedangkan jika berhasil menemukan sebagian besar bangkai pesawat, atau bisa juga rekaman penerbangan, maka Ocean Infinity berhak menerima pembayara senilai US$ 70 juta (sekitar Rp 963 miliar) dari pemerintah Malaysia.
Sementara itu, menurut laporan Badan Keselamatan Trasportasi Australia pada 2017 lalu, salah satu penyebab utama sulitnya menemukan bangkai pesawat MH370 adalah karena tidak diterimanya transmisi sinyal dari pesawat terkait, sejak 38 menit pertama penerbangannya.
"Sistem yang didesain untuk melacak posisi terbang pesawat gagal melacak keberadaan MH370," jelas sumber dari lembaga terkait.
Advertisement