Sukses

Diduga Mendanai Militan Rohingya, Anggota Parlemen Myanmar Dibekuk

Mantan anggota parlemen Rohingya, Aung Zaw Win ditangkap oleh otoritas Myanmar atas tudingan mendanai militan Arakan-Rohingya Salvation Army (ARSA).

Liputan6.com, Naypyidaw - Mantan anggota parlemen Rohingya, Aung Zaw Win ditangkap oleh otoritas Myanmar atas tudingan mendanai Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA) -- kelompok yang dituding Naypyidaw sebagai militan yang menyerang pasukan pemerintah di Negara Bagian Rakhine pada Agustus 2017 silam.

Aung Zan Win ditangkap di bandara Yangon pada Rabu pekan lalu dan ditahan di kantor polisi Mingaladon sejak itu, namun belum diinterogasi oleh polisi. Demikian seperti dikutip dari Asian Correspondent (5/3/2018).

Penangkapan Aung Zaw Win dinilai cukup mengejutkan.

Pasalnya, mantan anggota parlemen dari Partai Uni Solidaritas dan Pengembangan merupakan orang yang memiliki hubungan dekat dengan militer dan menjalani kerja sama dengan beberapa jenderal untuk membangun kerajaan bisnisnya -- yang bergerak di bidang properti.

Usai penangkapan itu, kini banyak pihak yang merasa khawatir akan adanya tindakan keras dari pihak pemerintah terhadap komunitas Rohingya di Myanmar.

"Pemerintah dan militer mengirimkan sinyal kepada semua warga Rohingya yang tinggal dan bekerja di Yangon bahwa kini mereka harus merasakan ancaman baru. Mereka ingin menghancurkan seluruh komunitas Rohingya, tidak hanya di Rakhine saja," kata aktivis Rohingya Nay San Lwin.

Aung Zaw Win merupakan anggota parlemen Maungdaw di Rakhine hingga 2015. Selama masa jabatan, dia mendukung usulan agar komunitas Rohingya menerima identitas orang Bengali. Bengali merupakan etnis yang bukan penduduk asli Myanmar melainkan imigran dari Bangladesh.

 

Reporter: Ira Astiana

Sumber : merdeka.com

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini: