Liputan6.com, Wiltshire - Seorang pria mengalami kondisi kritis setelah terpapar zat yang belum diketahui kandungannya di Wiltshire, Salisbury, Inggris. Diketahui, pria berkewarganegaraan Rusia itu, menjadi mata-mata untuk Inggris.
Pria Rusia berusia 66 tahun itu, Sergei Skripal, dan seorang perempuan berusia 33 tahun ditemukan tak sadarkan diri di bangku sebuah pusat perbelanjaan pada Minggu, 4 Maret 2018.
Restoran Zizzi di Salisbury telah ditutup sementara oleh polisi yang disebut sebagai "tindakan pencegahan".
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari BBC, Selasa (6/3/2018), zat tersebut belum diketahui hingga kini. Namun, Badan Kesehatan Masyarakat Inggris mengatakan bahwa tak ada risiko yang mengancam kesehatan masyarakat.
Polisi Wiltshire sedang menyelidiki apakah itu merupakan kejadian yang disengaja atau bukan. Mereka mengatakan, baik pria Rusia maupun teman perempuannya tak memiliki luka yang terlihat namun ditemukan tak sadarkan diri.
Peristiwa itu disebut sebagai insiden besar dan sejumlah badan menyelidiki kasus tersebut.
Saksikan video menarik tentang Rusia berikut ini:
Penuturan Saksi Mata
Seorang saksi mata, Freya Church, menjelaskan detik-detik kejadian sebelum Sergei dan perempuan yang menemaninya dilarikan ke rumah sakit.
"Di bangku itu ada laki-laki tua dan perempuan yang lebih muda. Perempuan itu bersandar kepadanya, sepertinya ia telah pingsan," ujar Church.
"Ia (Skripal) melakukan beberapa gerakan tangan aneh, melihat ke langit..."
"Mereka melakukan gerakan aneh, bahkan saya tidak tahu bagaimana cara menolongnya," jelas Church.
Insiden tersebut mengingatkan akan kematian pembelot Rusia Alexander Litvinenko pada 2006. Ia meninggal di London pada 2006 setelah minum teh yang dicampur zat radioaktif.
Sebuah penyelidikan menyimpulkan bahwa pembunuhan tersebut dilakuakn dengan persetujuan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Advertisement
Tentang Sergei Skripal
Kolonel Skripal yang merupakan pensiunan petugas intelijen militer Rusia, dijatuhi hukuman penjara selama 13 tahun oleh Rusia pada 2006 karena telah melakukan mata-mata untuk Inggris.
Ia didakwa telah menyerahkan sejumlah identitas agen mata-mata Rusia yang bekerja di Eropa kepada Badan Intelijen Inggris, MI6.
Sebagai imbalan karena telah memberikan infromasi sejak tahun 1990-an, Skripal dibayar US$ 100.000 atau sekitar Rp 1,37 miliar.
Ia adalah satu dari empat tahanan yang dibebaskan oleh Moskow dalam pertukaran dengan 10 mata-mata Amerika Serikat pada 2010. Skirpal, kemudian diberi perlindungan di Inggris.
Tetangganya di Salisbury mengatakan, Skripal merupakan orang yang ramah. Istrinya diketahui telah meninggal.