Sukses

Obat 'Antistres' Hewan Karya 3 Mahasiswa IPB Menang Lomba di Malaysia

Tiga mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor (IPB) menorehkan prestasi di bidang penelitian.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia patut berbangga, sebab beberapa anak bangsa menorehkan prestasi di Negeri Jiran, Malaysia.

Tiga mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor (IPB) menorehkan prestasi di Malaysia Technology Expo 2018. Mereka mendapatkan medali perunggu dan penghargaan khusus dari Croatian Inventors Network.

Ketiga mahasiswa itu adalah Rina Astuti, Yoga Rivaldi, dan Annisa Zikriatin Nafilah. Mereka membawa penelitian Cream with Extracted Yam Bean Seed as a Safe, Effective, and Affordable Alternatif Antimyiasis Drug.

Dikutip dari laman resmi IPB, proses pembuatan krim ini telah muncul sejak 2017. Penelitian ini merupakan salah satu riset yang mendapat dana hibah dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti).

Rina mengatakan, ide riset ini muncul karena keresahannya terhadap penyakit miasis, belatung akibat larva lalat, yang membuat stres hewan ternak. Akibat dari serangan itu, produktivitas hewan ternak dapat menurun.

Selama ini, kata Rina, obat antimiasis komersial biasa disemprotkan pada tubuh hewan. Harganya pun relatif mahal.

"Produk komersial ini relatif mahal untuk ukuran para peternak, terutama peternak kecil," ucap Rina yang bersama timnya menang di Malaysia.

Sebagai alternatif obat, Rina menawarkan formula dari biji bengkuang. Ekstrak biji bengkuang, kata Rina, mengandung rotenon aktif yang berfungsi sebagai biopestisida.

"Pemanfaatan limbah biji bengkuang saat ini belum banyak dimanfaatkan," kata dia.

Rina dan kawan-kawan kemudian memberi merek produk itu dengan nama Creamy. "Produk ini bisa dimanfaatkan untuk menyembuhkan luka pada hewan kesayangan, seperti anjing dan kucing," ujar dia.

Reporter: Maulana Kautsar

Sumber: Dream.co.id

 

 

Saksikan juga video berikut ini: