Sukses

Kisah Bocah Muslim 14 Tahun yang Berambisi Jadi Presiden AS

Bocah berusia 14 tahun ini bertekad menjadi presiden Amerika Serikat pertama yang beragama Islam.

Liputan6.com, New York - Penampilannya sederhana, tubuhnya belum seperti orang dewasa, umurnya pun masih sangat belia, namun matanya memancarkan cita-cita yang diimpikannya sejak lama, yaitu menjadi Presiden Amerika Serikat pertama yang beragama Islam.

Adalah ia yang bernama Yusuf Dayur, remaja berusia 14 tahun keturunan Somalia. Pada tahun 2016, namanya viral di media sosial setelah ia dengan berani mengecam politikus ternama Partai Republik, Ben Carson. Padahal saat itu, umur Dayur baru 12 tahun.

Melalui sebuah rekaman yang di-upload di platform pengunggah video, Dayur mengomentari ucapan Carson yang menyinggung soal Islam dan undang-undang dasar Amerika Serikat.

Kala itu, Carson yang sedang diwawancara oleh stasiun televisi NBC, adalah satu-satunya orang kulit hitam pertama yang dicalonkan menjadi presiden AS oleh partainya.

Saat ditanyai wartawan perihal Muslim yang ingin mencalonkan diri menjadi presiden Amerika Serikat, Carson menegaskan tak akan mendukungnya. Sama sekali tak sudi.

Pria yang kini menjabat sebagai Menteri Perumahan dan Pengembangan Kota menyatakan, Islam tidak klop dengan undang-undang dasar yang berlaku di Negeri Paman Sam. Baginya, keyakinan yang dianut seorang presiden harus sejalan dengan nilai dan prinsip yang berlaku di negara tersebut.

"Saya tidak akan mendukungnya, sama sekali tidak mau," ucap Carson dalam sesi tanya jawab bersama NBC waktu itu, Minggu 20 September 2016, dan disiarkan secara langsung.

Pernyataan pedas Carson didengar langsung oleh Dayur dan membuatnya kecewa. Bahkan, Carson sempat mematahkan semangat bocah laki-laki itu.

Dayur tak patah arang. Dibantu oleh ibundanya, ia membalas ucapan sang politikus dengan membuat pernyataan mengejutkan, terkait Islam, dirinya sendiri, dan Amerika Serikat. Dalam video tersebut, Dayur mengutarakan niatnya untuk menjadi Orang Nomor Satu di Amerika Serikat.

"Saya membuat video ini setelah mengerjakan pekerjaan rumah (PR). Saya ingin menanggapi pernyataan Ben Carson bahwa saya akan menjadi presiden Amerika Serikat pertama yang beragama Islam. Anda akan melihatnya kelak," tegas Dayur yang merupakan siswa SMA di Central Middle School, di kawasan Eden Prairie, Minnesota.

Bocah keturunan Somalia berumur 14 tahun, Yusuf Dayur, yang bertekad menjadi presiden Amerika Serikat pertama yang beragama Islam. (Twitter Yusuf Dayur/@realYusufDayur)

Sejak saat itulah, nama Yusuf Dayur makin dikenal publik Amerika Serikat. Ia kemudian membuat beberapa video yang menyoroti masalah politik, ekonomi dan sosial, lalu diunggahnya ke Facebook -- selain platform pengunggah video. Ia juga aktif berkicau di Twitter.

Pasca lulus SMA, Dayur berencana melanjutkan kuliah dengan mengambil jurusan kriminologi dan bertekad meniti karir di dunia politik setelah menyandang gelar sarjana.

 

Saksikan videonya berikut ini:

2 dari 2 halaman

Diskriminasi di Sekolah

Di sekolahnya, Dayur mengaku mengalami diskriminasi karena ia seorang Muslim. Tapi hal itu tak meruntuhkan cita-citanya dan tak membuatnya benci terhadap orang-orang yang berprasangka buruk kepadanya.

Suatu hari, kata Dayur, seorang anak mendekatinya saat ia berjalan menyusuri lorong. Ia bertanya pada Dayur, "Mengapa orang-orangmu terus menyerang kita tanpa alasan?" kata Dayur berkisah. Matanya mulai berkaca-kaca.

"Saya hanya bisa diam dan berlalu meninggalkannya. Saya tidak tahu harus berbuat apa," ucapnya lirih, seperti dikutip dari MPR News, Kamis (8/3/2018).

Dayur mengatakan bahwa kepala sekolahnya baik, tidak mempermasalahkan keyakinan yang dianutnya. Bahkan, ia mengizinkan Dayur untuk melakukan salat lima waktu di sekolah. Begitu pula guru-guru lain.