Liputan6.com, Fukushima: Sebuah tim pakar dari Badan Energi Atom Internasional IAEA telah memulai penyelidikan terhadap krisis yang masih berlanjut pada pembangkit listrik tenaga nuklir di Fukushima, Jepang. Temuan mereka akan disampaikan pada negara anggota dalam pertemuan pengawas nuklir PBB bulan depan, demikian dilansir BBC Indonesia, Selasa (24/5).
Sekretaris Utama Kabinet Yukio Edano mengatakan tim dari IAEA dipersilakan melakukan kerjanya di negara itu, sebagai bentuk keterbukaan pemerintah Jepang. Tim yang dipimpin oleh Mike Weightman, seorang inspektur instalasi nuklir asal Inggris ini beranggotakan 20 pakar dari belasan negara yang nantinya juga dijadwalkan akan mengunjungi pembangkit bermasalah itu.
Mereka juga akan bertemu dengan sekelompok pejabat sebagai bagian dari penyusunan laporan yang akan disampaikan pada negara anggota IAEA. Tujuan dari penyelidikan ini adalah untuk mendapatkan bahan tentang upaya memperbaiki tingkat kemanan instalasi nuklir di seluruh dunia, serta ajang untuk saling membagi keahlian.
Sementara itu, perusahaan pengelola pembangkit nuklir TEPCO telah mengumumkan bahwa sebagian besar bahan bakar yang disimpan pada reaktor nuklir nomor dua dan tiga telah meleleh pada hari-hari pascabencana Maret lalu. Sebelumnya pada awal bulan ini TEPCO mengaku tak ada lelehan bahan bakar pada reaktor nomor satu.(ADO)
Sekretaris Utama Kabinet Yukio Edano mengatakan tim dari IAEA dipersilakan melakukan kerjanya di negara itu, sebagai bentuk keterbukaan pemerintah Jepang. Tim yang dipimpin oleh Mike Weightman, seorang inspektur instalasi nuklir asal Inggris ini beranggotakan 20 pakar dari belasan negara yang nantinya juga dijadwalkan akan mengunjungi pembangkit bermasalah itu.
Mereka juga akan bertemu dengan sekelompok pejabat sebagai bagian dari penyusunan laporan yang akan disampaikan pada negara anggota IAEA. Tujuan dari penyelidikan ini adalah untuk mendapatkan bahan tentang upaya memperbaiki tingkat kemanan instalasi nuklir di seluruh dunia, serta ajang untuk saling membagi keahlian.
Sementara itu, perusahaan pengelola pembangkit nuklir TEPCO telah mengumumkan bahwa sebagian besar bahan bakar yang disimpan pada reaktor nuklir nomor dua dan tiga telah meleleh pada hari-hari pascabencana Maret lalu. Sebelumnya pada awal bulan ini TEPCO mengaku tak ada lelehan bahan bakar pada reaktor nomor satu.(ADO)