Liputan6.com, Washington DC: Israel meminta dukungan penuh Amerika Serikat untuk membentuk Negara Israel. Mereka juga bersedia melakukan pembicaraan damai dengan Palestina. Berbicara langsung dihadapan kongres AS, Selasa (24/5), Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengungkapkan keinginannya meneruskan proses damai dengan Palestina.
Dalam pidato singkatnya, Netanyahu berterima kasih kepada Presiden Amerika Serikat Barack Obama karena telah mendukungnya. Ia juga menyatakan jika keamanan adalah hal yang sangat dibutuhkan di negaranya. "Hanya dengan negara Israel, Timur Tengah bisa menikmati kehidupan demokrasi sesungguhnya," katanya.
Sebelumnya, Israel meradang mendengar pernyataan Pernyataan Presiden AS Barack Obama beberapa hari lalu, yang menyatakan perbatasan Israel dan negara Palestina harus berdasarkan pada Perjanjian Demokrasi Garis tahun 1967. Dalam perjanjian disebutkan, Tentara Israel menduduki Yerusalem Timur, Tepi Barat dan Gaza, yang justru saat ini menjadi tempat warga Palestina. Israel akhirnya menolak uusulan Obama tersebut. Israel menyatakan perjanjian itu sama sekali tidak bisa diterima.
Namun di lain pihak, tekanan terhadap Palestina terus bertambah agar mengakui Israel sebagai negara. Hal itu merupakan syarat dalam kesepakatan rekonsiliasi Palestina dan Israel. Palestina menawarkan gencatan senjata sepanjang 30 tahun jika Negara Palestina diakui.(CNN/CBC/ULF)
Dalam pidato singkatnya, Netanyahu berterima kasih kepada Presiden Amerika Serikat Barack Obama karena telah mendukungnya. Ia juga menyatakan jika keamanan adalah hal yang sangat dibutuhkan di negaranya. "Hanya dengan negara Israel, Timur Tengah bisa menikmati kehidupan demokrasi sesungguhnya," katanya.
Sebelumnya, Israel meradang mendengar pernyataan Pernyataan Presiden AS Barack Obama beberapa hari lalu, yang menyatakan perbatasan Israel dan negara Palestina harus berdasarkan pada Perjanjian Demokrasi Garis tahun 1967. Dalam perjanjian disebutkan, Tentara Israel menduduki Yerusalem Timur, Tepi Barat dan Gaza, yang justru saat ini menjadi tempat warga Palestina. Israel akhirnya menolak uusulan Obama tersebut. Israel menyatakan perjanjian itu sama sekali tidak bisa diterima.
Namun di lain pihak, tekanan terhadap Palestina terus bertambah agar mengakui Israel sebagai negara. Hal itu merupakan syarat dalam kesepakatan rekonsiliasi Palestina dan Israel. Palestina menawarkan gencatan senjata sepanjang 30 tahun jika Negara Palestina diakui.(CNN/CBC/ULF)