Liputan6.com, Ramallah: Presiden Palestina Yasser Arafat menyetujui pelaksanaan konferensi internasional dengan agenda pembahasan situasi di Timur Tengah. Namun, Arafat mengajukan syarat bahwa seluruh negara Arab harus diundang dalam pertemuan akbar tersebut. Demikian diungkapkan Abu Redeneih, penasihat senior Arafat seusai rapat kabinet perdana di Ramallah, Sabtu (4/5) pagi. Rapat juga membicarakan penegasan sikap perdamaian dengan Israel. Menurut Redeneih, Arafat juga meminta konferensi perdamaian tersebut harus berdasarkan pada prinsip "Tanah untuk Perdamaian".
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Colin Powell menyambut gembira respon positif yang disampaikan Arafat. Powell berencana mengajukan usul konferensi digelar di Washington D.C. dalam waktu dekat [baca: Konflik Timteng Dibahas Dalam Konferensi Internasional]. Untuk itu, dia akan menjadwalkan pembicaraan langsung antara Presiden Israel Ariel Sharon dan Presiden AS George Washington Bush di Gedung Putih, Selasa pekan depan.
Reaksi Arafat itu langsung ditanggapi serius Israel. Melalui Ariel Mekeh, juru bicara Menteri Luar Negeri Israel, berpendapat agresi mereka sebagai tindakan balas dendam atas aksi terorisme yang dilancarkan warga Palestina. Misalnya, aksi bom bunuh diri yang terus terjadi di Israel.(KEN/Nlg)
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Colin Powell menyambut gembira respon positif yang disampaikan Arafat. Powell berencana mengajukan usul konferensi digelar di Washington D.C. dalam waktu dekat [baca: Konflik Timteng Dibahas Dalam Konferensi Internasional]. Untuk itu, dia akan menjadwalkan pembicaraan langsung antara Presiden Israel Ariel Sharon dan Presiden AS George Washington Bush di Gedung Putih, Selasa pekan depan.
Reaksi Arafat itu langsung ditanggapi serius Israel. Melalui Ariel Mekeh, juru bicara Menteri Luar Negeri Israel, berpendapat agresi mereka sebagai tindakan balas dendam atas aksi terorisme yang dilancarkan warga Palestina. Misalnya, aksi bom bunuh diri yang terus terjadi di Israel.(KEN/Nlg)