Sukses

13-3-1942: AS Gelar Latihan Pasukan Elite Anjing Perang K-9

Pada hari ini tahun 1942, Quartermaster Corps (QMC) Tentara Amerika Serikat memulai menggelar pelatihan bagi anjing perang atau dikenal dengan Pasukan K-9.

Liputan6.com, Washington, DC - Pada hari ini tahun 1942, Quartermaster Corps (QMC) Tentara Amerika Serikat memulai menggelar pelatihan bagi anjing dalam Program Anjing Perang atau dikenal dengan Pasukan K-9.

Dalam Perang Dunia I, lebih dari satu juta anjing bertugas untuk mengantarkan pesan di jaringan parit dan memberikan dukungan psikologis kepada para tentara.

Salah satu anjing yang paling terkenal dari PD I adalah Rin Tin Tin, anjing perang Jerman yang ditemukan di Prancis pada 1918 dan dibawa ke Amerika Serikat.

Namun usai Perang Dunia I, terdapat larangan luas pelatihan anjing untuk tujuan militer.

Ketika AS masuk ke Perang Dunia II pada Desember 1941, American Kennel Association dan kelompok bernama Dogs for Defense memulai sebuah gerakan untuk memobilisasi pemilik anjing untuk menyumbangkan hewan yang sehat dan mampu ke Quartermaster Corps. Demikian Today in History, Selasa (13/3/2018),

Dimuat dalam History, awalnya Pasukan K-9 menerima lebih dari 30 jenis anjing. Namun, daftar tersebut kemudian diperkecil menjadi tujuh saja, yakni German Shepherds, Belgian Sheepdog, Doberman Pinschers, Collies, Siberian Huskies, Malumutes dan anjing Eskimo.

Satuan elite khusus satwa itu dilatih selama 8 hingga 12 minggu. Setelah mengikuti pelatihan ketaatan dasar, anjing-anjing tersebut akan ditugaskan di salah satu dari empat program khusus, yakni anjing penjaga, anjing patroli, anjing pembawa pesan, atau anjing pendeteksi.

Dalam tugas tempur yang aktif, anjing patroli terbukti sangat penting dalam memperingatkan petugas atas kedatangan musuh dan mencegah serangan mendadak.

Salah satu anjing yang menjadi bintang dalam Perang Dunia II adalah Chips, anjing German Shepherd yang bertugas di Divisi Infanteri 3 Angkatan Darat.

Dilatih sebagai anjing penjaga, Chips kabur dari penjaganya dan menyerang sarang senapan mesin musuh di Italia. Hal tersebut memaksa seluruh pasukan musuh menyerah.

Chips yang terluka, dianugerahi Distinguished Service Cross, Silver Star, dan Purple Heart. Namun, seluruh penghargaan itu kemudian dicabut karena kebijakan Angkatan Darat yang mencegah diberikannya penghargaan resmi untuk hewan.

Sejarah lain mencatat pada 13 Maret 2013, Kardinal Jorge Mario Bergoglio dari Argentina terpilih sebagai Paus dalam Konklaf Kepausan 2013, dan memilih nama regnal Paus Fransiskus.

Juga pada 13 Maret 1988, Jepang membuka Seikan Tunnel, terowongan jalur kereta di bawah laut yang menghubungkan wilayah Hakodate-shi di Hokkaido dan Prefektur Aomori di Honshu. Ini merupakan terowongan bawah terpanjang sedunia, dengan panjang keseluruhan 53,85 km.