Sukses

Dengan Karyanya, 6 Pemuda Ini Berhasil Mengubah Dunia

Enam pemuda ini adalah penemuan dari enam hal yang paling berpengaruh dalam kehidupan manusia modern saat ini.

Liputan6.com, New York - Banyak sekali penemuan hebat di era modern yang memengaruhi  kehidupan miliaran manusia di dunia. Namun, hanya sedikit di antaranya yang merupakan hasil karya pemuda.

Dilansir dari CNN pada Kamis (15/3/2018), angka partisipasi pemuda dalam aktivitas penemuan hal baru menunjukkan pertumbuhan yang signifikan.

 

Menurut rangkuman data sejarah penemuan yang dilakukan oleh National Geographic Society, tingkat partisipasi pemuda di Abad ke-21 adalah sebesar 28 persen, meningkat 11 persen dari Abad ke-20 yang hanya sebesar 17 persen.

Perlu digarisbawahi, rentang usia pemuda yang dimaksud adalah kisaran usia 17 hingga 25 tahun. Ada pun untuk bidang penemuannya bisa berasal dari banyak hal, mulai dari budaya hingga teknologi.

Berikut adalah enam pemuda yang  berhasil menciptakan penemuan paling berpengaruh di dunia.

 

Simak video tentang 6 teknologi canggih yang tidak lagi bisa dibuat berikut: 

2 dari 7 halaman

1. Mark Zuckerberg – Facebook

Harus diakui, Facebook merupakan jejaring sosial media yang paling berpengaruh saat ini, dan bahkan mampu memicu beragam kejadian bersejarah di awal Abad ke-21.

Seperti telah diketahui secara luas, Mark Zuckerberg adalah pencipta Facebook. Ia meluncurkan situs jejaring sosial ini untuk pertama kalinya pada 4 Februari 2004, ketika masih berusia 20 tahun.

Kini, Facebook menjelma menjadi 'raja' di jejaring sosial dengan jumlah pengguna aktif mencapai 2,07 miliar setiap bulannya,

Hal tersebut sekaligus menjadikan Facebook sebagai salah satu sarana promosi terbaik untuk berbagai hal, mulai dari ranah komersial hingga politik.

 

3 dari 7 halaman

2. Samuel Colt – Senjata Api

Pada 1830, seorang remaja laki-laki berusia 16, Samuel Colt, berhasil menemukan sebuah sistem mekanik yang mampu meluncurkan peluru kayu menggunakan sebuah alat genggam menyerupai meriam.

Setelah menunjukkan hal itu kepada ayahnya, ia pun dibimbing untuk mengembangkannya lebih jauh menjadi sebuah konsep senjata, yang saat ini dikenal luas sebagai senajata api.

Pada awal terciptanya, Colt sengaja membuat senjata api untuk mempermudah perburuan hewan yang kerap dilakukannya bersama sang ayah.

Colt mendaftarkan hak paten atas temuannya tersebut pada 1836, dan sepanjang sisa hidupnya berhasil menciptakan 16 model senjata yang diproduksi total sebanyak hampir 450.000 unit.

 

4 dari 7 halaman

3.  Blaise Pascal – Kalkulator

Ia merupakan seorang ahli matematika, fisikawan, dan juga filsuf yang berjasa menemukan alat hitung mekanis, yang menjadi cikal bakal kalkulator modern saat ini.

Pascal memulai eksperimennya pada 1642 silam, ketika dirinya masih berusia 18 tahun. Ia terinspirasi menciptakan alat hitung mekanis karena ingin membantu ayahnya yang kewalahan mengurusi administrasi pajak.

Ia pun memanfaatkan prinsip gerak rotasi pada mesin jam tangan untuk menyusun sistem penghitungan angka secara otomatis.

5 dari 7 halaman

4. William Henry Perkin – Pewarna Sintetis

Saat masih berusia 18, yakni pada tahun 1856 silam, Perkin tengah disibukkan tugas praktik membuat quinine – bahan dasar obat malaria -- oleh dosen kimianya.

Namun, tanpa sengaja ketika membersihkan ceceran cairan kimia terkait dengan lap kain, ia justru mendapati munculnya warna ungu, warna yang berharga sangat mahal kala itu.

Alih-alih menyelesaikan tugasnya, Perkin justru mengembangkan temuan tidak sengajanya itu menjadi cikal bakal pewarna sintetis.

 

6 dari 7 halaman

5. Louis Braille – Huruf Braille

Pada usia 10 tahun, Braille memperoleh beasiswa untuk belajar pada Royal Institution for Blind Youth di Paris, sebuah lembaga pendidikan khusus untuk anak-anak tunanetra. Di sana, ia belajar membaca huruf-huruf yang dicetak timbul pada kertas dengan cara merabanya.

Dibutuhkan waktu beberapa detik untuk mengidentifikasi satu kata dan ketika telah sampai pada akhir kalimat, ia sering lupa tentang apa yang telah dibacanya pada awal kalimat.

Louis yakin pasti ada cara yang lebih mudah sehingga kaum tunanetra dapat membaca secepat dan semudah orang yang dapat melihat.

Dalam tiga tahun, pada usia 15 tahun, akhirnya ia berhasil membangun satu sistem ideal yang sekarang dinamakan huruf braille, menggunakan satu sel 6 titik dan didasarkan ejaan normal.

7 dari 7 halaman

6. Boyan Slat - The Ocean Cleanup

Sebuah hasil riset yang dipublikasikan jurnal Science pada 2015 lalu menunjukkan, 275 juta ton sampah plastik dihasilkan oleh 192 negara pantai setiap tahunnya.

Oleh karena itu, serangkaian penghalang sepanjang 100 kilometer bertajuk The Ocean Cleanup tampaknya bisa digunakan sebagai solusi atas jutaan plastik mengambang.

Properti yang didesain oleh Boyan Slat, penemu berusia 20 tahun,  bertujuan untuk membersihkan lautan dari sampah plastik.

Slat mengusulkan solusi yang melibatkan 100 kilometer penyaring mengambang yang bergerak statis. Penyaring ini bertindak sebagai penghalang untuk mengumpulkan sampah plastik.

Saat plastik tertangkap dalam susunan The Ocean Cleanup, gerakan air akan mendorongnya secara alami menuju ke pusat kendali. Di mana serpihan sampah akan terekstrasi dan tersortir.