Sukses

Sempat Miskin pada Tahun 1990-an, Vladimir Putin Berniat Jadi Sopir Taksi

Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengaku pernah berniat menjadi sopir taksi sekitar tahun 1900-an, karena saat itu kondisi keuangan keluarganya karut-marut.

Liputan6.com, Moskow - Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengungkapkan beberapa hal tentang kondisi kehidupannya di era yang ia anggap bermasalah. Dalam sebuah film dokumenter baru tentang Presiden Rusia, pria itu membeberkan sejumlah rincian tentang kehidupannya di Sankt Peterburg dan Moskow pada 1990-an.

Tahun itu menjadi era yang sangat erat dengan ketidakstabilan dan prospek ekonomi suram. Dari 1990 sampai 1996, Vladimir Putin bekerja sebagai penasihat untuk Walikota Sankt Peterburg, Anatoly Sobchak, dan ternyata ia masih menjalani hidup yang sangat sulit.

"Di negara saya, saya harus meletakkan senapan di dekat tempat tidur, ini serius. Tapi itu sudah berlalu. Lebih baik cari aman daripada menyesal," kenang Vladimir Putin, sembari meyakinkan bahwa ia melakukannya hanya untuk menyelamatkan diri. Ia menambahkan, laporan tindakan kriminal pada 1990-an juga sangat buruk.

Pemimpin Rusia tersebut turut menjelaskan, ia berada dalam situasi finansial yang sulit setelah Sobchak kalah dalam pemilihan Walikota Sankt Peterburg pada 1996.

Oleh sebab itu, sempat terbesit dalam benaknya untuk bekerja sebagai sopir taksi.

"Saya tidak bercanda. Apa pilihan lain yang saya miliki? Saya punya dua anak yang masih kecil," aku Vladimir Putin, seperti dikutip dari RBTH Indonesia, Jumat 16 Maret 2018.

Namun, nasib berkata lain. Ia kemudian pindah ke Moskow di mana kariernya di pemerintahan Presiden Boris Yeltsin dimulai.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Kakek Berprofesi Sebagai Koki Pribadi Lenin dan Stalin

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin buka suara untuk pertama kalina tentang kakek dan neneknya. Dia mengatakan bahwa kakek dari ayah, Spiridon Putin, bekerja sebagai koki untuk Vladimir Lenin dan kemudian Joseph Stalin di dacha (vila khas Rusia) di Moskow.

Dalam dokumenter baru berjudul Putin arahan jurnalis Andrei Kondrashov, sang presiden mengingat apa yang ayahnya katakan kepadanya tentang masa-masa itu.

"Ketika kakek bekerja untuk Stalin, ayah saya mengunjunginya dan bahkan masuk ke rumah mereka dan bisa melihat langsung bagaimana kehidupan mereka," kata Putin.

Setelah kematian Stalin, Spiridon Putin dan istrinya bekerja di sebuah rumah peristirahatan Partai Komunis di Ilyinskoye, Moskow.

Putin mengatakan, sangat luar biasa bahwa kakek dan neneknya tidak 'dibersihkan' (seperti banyak orang-orang terdekat Stalin).

"Mungkin mereka dihargai karena bisa dipercaya," ucap Putin.

Kakek dari ibu Putin, Ivan Shelomov, ikut serta dalam Perang Dunia I di Front Timur melawan pasukan Austria.

"Dia melihat seorang tentara musuh membidiknya dari sebuah parit, kemudian ia menembak lebih dulu," ungkap Putin.

Sutradara Nikita Mikhalkov sebelumnya telah mengisahkan hal ini dalam sebuah film. Kakek Putin mendengar erangan tentara Austria yang terluka, tapi tidak membunuhnya. Sebaliknya, dia berjalan ke arahnya dan membalut lengannya. Orang Austria itu mencium tangannya dengan rasa syukur.