Sukses

Kapal Migran Tenggelam Dekat Yunani, 14 Orang Tewas

Operasi SAR sedang dilakukan untuk menemukan lagi korban hilang akibat kapal tenggelam di dekat Yunani.

Liputan6.com, Athena - Sebuah kapal tenggelam di lepas pantai sebuah pulau Yunani ketika menyelundupkan migran atau pengungsi. Sedikitnya 14 orang meninggal dunia pada Sabtu (17/3/2018) waktu setempat.

Sementara itu, operasi SAR sedang dilakukan untuk menemukan lagi korban hilang dari kapal tenggelam tersebut.

"Kapal kayu itu diyakini memuat kira-kira 21 orang, ketika kapal tenggelam karena sebab yang belum jelas di lepas pantai Pulau Agathonisi, Aegean timur," kata pengawas pantai seperti dikutip dari VOA Indonesia.

"Tiga orang, dua perempuan dan seorang pria, berhasil berenang ke pantai dan memberitahu pihak berwenang."

Operasi SAR besar-besaran yang menggunakan pesawat terbang, angkatan laut dan pengawal pantai Yunani dan sebuah kapal dari badan perbatasan Eropa Frontex sedang menuju daerah itu.

Keenam jasad yang pertama ditemukan terdiri dari empat anak-anak, seorang pria dan perempuan. Sementara jenazah delapan orang lagi baru ditemukan di sebelah tenggara Agathonisi pada Sabtu pagi waktu setempat.

Sejauh ini pengawas pantai belum mengemukakan rincian berapa banyak orang dewasa atau anak-anak dalam musibah kapal tenggelam tersebut.

 

 

Saksikan juga video berikut:

2 dari 2 halaman

Penyelundup

Walaupun sudah ada persetujuan dua tahun antara Uni Eropa dan Turki yang bertujuan untuk menghentikan arus migran dan pengungsi ke Eropa yang menggunakan rute popular dari pantai Turki ke pulau-pulau Yunani di dekatnya, puluhan dan kadang-kadang ratusan orang terus melakukan perjalanan itu setiap pekan.

Sebagian besar menyeberang dengan perahu karet yang dipompa dan tidak kuat atau dengan kapal-kapal lain yang tidak layak laut.

“Tragedi terbaru di Agathonisi menunjukkan dengan cara yang paling buruk dan menyedihkan bahwa nyawa manusia tidak boleh bergantung pada kepentingan penyelundup, dan juga pada kebijakan negara-negara,” kata Menteri Migrasi Dimitris Vitsas dalam pernyataan tertulis.

Vistas mengatakan bahwa sementara semua usaha sekarang dipusatkan pada operasi SAR.

"Sudah jelas bahwa solusinya adalah penyediaan langkah perlindungan manusia dan penyediaan prosedur yang aman bagi pengungsi dan migran, sementara menindak juga komplotan penyelundup."