Liputan6.com, Victoria - Sejumlah warga korban kebakaran semak yang luas di barat Victoria, Australia mengatakan keganasan dan kecepatan kebakaran lahan yang menyebar di wilayah mereka sangat fenomenal.
Sekitar 40.000 hektar kawasan semak belukar rusak akibat kebakaran semak belukar dan rumput yang tidak terkendali di wilayah bagian barat Victoria. Oleh otoritas setempat kebakaran diyakini bermula dari sambaran petir.
Belasan rumah telah rusak atau hancur hingga gosong akibat kebakaran di Victoria barat, Australia itu.Â
Advertisement
Phil Beasley, dari Terang, pulang dari makan malam pada Sabtu 17 Maret malam untuk mendapati rumah dan sebuah gudangnya telah hancur dilalap api.
"Kami pergi keluar untuk minum teh sekitar pukul 19.30 waktu setempat Kami mendapat telepon untuk mendatangi layanan kebakaran negara bagian (CFA) sambil memberitahu kami bahwa kebakaran] telah melewati tempat kami," katanya seperti dikutip dari Australia Plus pada Senin (19/3/2018).
"Kami tidak langsung pulang awalnya, karena kami pikir angin bertiup menjauh dari tempat kami jadi kami baik-baik saja," ucap pria asal Victoria, Australia itu.Â
Baca Juga
"Pada saat kami tiba, api sudah berkobar di pepohonan dan juga didalam rumah kami."
Beasley mengatakan bahwa ia berada dalam jarak 400 meter dari rumahnya sebelum ia terpaksa berbalik arah.
"Kami kehilangan rumah dan gudang, tapi untungnya kami memiliki dua kendaraan truk kecil yang diparkir [di gudang lain] dan gudang itu belum terbakar," katanya.
"Ini tidak bagus, itu tidak membuat Anda merasa baik, tapi kita harus terus maju. Dan keluarga aman - itu yang paling penting."
Kebakaran semak di Australia kali ini menjadi salah satu insiden yang cukup parah sepanjang 2018.Â
Â
Â
Simak video tentang bule parodikan tukang ojek online berikut:Â
Api Setinggi 7 Meter
Sementara itu warga lainnya, Fiona Hull, yang kehilangan gudangnya di Terang, mengatakan bahwa api menjalar dengan tiba-tiba dan tanpa peringatan.
"Kami duduk di sana, saya sedang minum, saya mengirim seorang teman untuk naik ke jalan melihat keadaan untuk saya dan dia kembali dan mengatakan ada api di sana," kata Hull.
"Pada saat kita melihat ke luar, warnanya telah merah menyala."
Anak laki-lakinya, Brett Hull, mengatakan bahwa api setinggi lebih dari tujuh meter datang ke arah rumah mereka.
"Begitu kita melihatnya, kita semua langsung melarikan diri. Sangat fenomenal sekali melihat betapa cepatnya api menjalar ke tempat kami," katanya.
Fiona Hull, yang telah tinggal di properti tersebut selama 20 tahun, mengatakan bahwa ternak keluarga tersebut selamat dari kebakaran, namun warga lain yang tinggal di dekatnya telah kehilangan ternak, lahan pertanian dan mesin-mesin pertanian mereka.
"Kita semua aman. Jadi, sungguh, semua itu bisa diganti," katanya.
"Banyak warga yang kehilangan ternak dan kehilangan rumah. Saya beruntung - saya tidak layak mengeluh."
Ratusan sapi dan sapi perah dikhawatirkan hilang dalam kobaran api, termasuk yang dimiliki oleh tetangga Fiona Hull.
"Sungguh menyedihkan, ini sangat menghancurkan, para petani tidak dapat mengeluarkan sapi dari kebakaran karena mereka harus menunggu arahan dari otoritas apakah aman untuk menyelamatkan ternak mereka," katanya.
"Sapi-sapi ini hanya berdiam diri di sana, kaku, tidak bisa bergerak, mereka tidak bisa berbuat apa-apa.
"Mengapa petani tidak bisa menyingkirkan sapi-sapi itu dari kesengsaraannya? Ini tidak benar."
Advertisement