Sukses

5 Pohon Paling Mematikan di Dunia, Salah Satunya Ada di Indonesia

Perhatikan sekitar Anda, bila menemui pohon jenis ini, jangan coba menyentuhnya atau memakan buahnya.

Liputan6.com, Jakarta - Pohon menjadi unsur terpenting dalam ekosistem di Bumi. Pohon-pohon yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari biasanya menjadi konsep populer dalam cerita rakyat, mitologi, dan cerita religius yang terjadi di seluruh dunia, apalagi kalau pohon itu adalah pohon tua.

Namun di dunia biologi, ada banyak jenis pohon beracun yang tak diketahui banyak orang. Tumbuhan jenis ini menyebabkan kerugian besar bagi manusia yang menyentuhnya.

Terlebih flora tersebut bisa menimbulkan penyakit, luka parah, hingga kematian. Berikut jenis-jenis pohon yang harus dihindari dalam kehidupan manusia, dikutip dari Top Tenz, Selasa (20/3/2018).

2 dari 6 halaman

1. Pohon Manchineel

Pohon Manchineel dikenal sebagai pohon mematikan dari Karibia. Getah pohon ini mengandung racun yang diduga berasal dari phorbol, senyawa organik yang bisa sangat larut dalam air. Bahkan jika Anda berteduh di bawah pohon ini saat hujan, tetesan air hujan yang membawa getah pohon bisa membakar kulit. Akibatnya, kulit bisa melepuh.

Tak hanya itu saja, buahnya pun tak boleh dikonsumsi, meski aromanya harum. Buah Manchineel terlihat mirip dengan apel hijau, begitu pula rasanya, tetapi faktanya buah ini tak sehat seperti apel.

Buah dari pohon yang nama ilmiahnya Hippomane mancinella ini ternyata beracun, karena mengandung senyawa kimia karsinogenik yang bisa menyebabkan tenggorokan terbakar dan sesak nafas hebat.

Di Spanyol, pohon ini dijuluki arbol de la muerte, secara harfiah artinya adalah pohon kematian. Menurut Guinness World Records, Pohon Manchineel sebenarnya pohon yang paling berbahaya di dunia. Seperti dijelaskan oleh Florida Institute of Food and Agricultural Sciences, semua bagian dari Manchineel sangat beracun dan berpotensi menimbulkan kematian.

Jika seseorang terpapar asap dari kayu Manchineel yang terbakar, matanya bisa terasa pedih dan mengalami infeksi kronis, bahkan buta permanen.

Pohon Manchineel umumnya ditemukan di daerah tropis seperti Amerika Utara bagian selatan, Amerika Tengah, Karibia, dan Amerika Selatan bagian utara.

3 dari 6 halaman

2. Pohon Bunuh Diri

Cerbera odollam adalah spesies tanaman di famili Apocynaceae dan umumnya dikenal sebagai Pohon Bunuh Diri, pong-pong, dan othalanga. Pohon ini berasal dari India dan wilayah Asia selatan. Umumnya tumbuh di rawa-rawa dekat pesisir pantai, tetapi ada juga yang menjadikannya tanaman hias.

Disebut demikian karena tanaman ini menghasilkan racun kuat yang bisa digunakan untuk bunuh diri dan membunuh. Bila dikonsumsi, buah, daun, getah dan bijinya menyebabkan gangguan jantung yang berujung pada kematian.

Kandungan cerberin dan glikosida yang terkandung dalam biji buah mempengaruhi cara kerja detak jantung, sehingga kinerja jantung jadi kacau. Biasanya juga, buah Pohon Bunuh Diri dipakai untuk membunuh karena kandungan racunnya sangat sulit untuk dilacak, sekalipun ahli koroner melakukan autopsi pada jenazah.

Cerbera odollam memiliki kemiripan dengan oleander, tanaman beracun lain dari keluarga yang sama. Rantingnya melingkar di atas batang pohon, dedaunannya sangat rimbun dengan bentuk meruncing. Tanaman ini juga menghasilkan getah putih.

Buahnya, ketika masih hijau, terlihat seperti mangga muda yang masih kecil, kulitnya berserat. Bijinya, ketika sedang berbunga, berukuran sekitar 2 cm x 1,5 cm. Saat terpapar udara, biji Pohon Bunuh Diri yang putih berubah jadi ungu, kemudian abu-abu gelap dan akhirnya coklat atau hitam.

Dosis fatal racun yang terkandung dalam satu biji Cerbera odollam menyebabkan kematian dalam 1-2 hari. Gejala umumnya meliputi sensasi terbakar di mulut, muntah hebat, respirasi tidak teratur, sakit kepala, detak jantung tak teratur, koma dan akhirnya meninggal.

4 dari 6 halaman

3. Pohon Strychnine

Pohon Strychnine adalah tumbuhan yang memiliki biji mematikan dengan kandungan racun seperti namanya, yaitu Strychnine.

Bukti mengerikan racun ini ditunjukkan dalam kisah Ratu Cleopatra yang meminta bawahannya untuk melakukan bunuh diri dengan memakan biji pohon Strychnine. Dia ingin mengetahui apakah memakan biji ini menjadi cara terbaik untuk bunuh diri.

Setelah melihat bawahannya kejang-kejang, Cleopatra mengurungkan niatnya. Alasannya karena memang gejala dari racun ini sangat mengerikan dan menyakitkan, dimulai dari gemetar, kejang-kejang kuat, mulut berbusa, kehilangan kesadaran, hingga akhirnya meninggal.

Selain itu, efek samping lain yang ditimbulkan seperti sakit mata, pusing, kram otot, kelumpuhan dan lidah yang mati rasa. Meskipun terkenal beracun, tanaman ini ternyata berguna untuk keperluan medis dalam mengobati kanker.

5 dari 6 halaman

4. Gympie-Gympie

Gympie-Gympie adalah tanaman yang tumbuh setinggi 1 hingga 2 meter dan umumnya ditemukan di daerah hutan hujan timur laut Australia dan Maluku Indonesia. Ini adalah salah satu tanaman paling beracun di dunia.

Bahkan, sengatan Gympie-Gympie (Dendrocnide moroides) dikenal dapat membunuh anjing, kuda dan manusia. Jika Anda cukup beruntung untuk bertahan hidup, Anda hanya merasa sakit luar biasa yang berlangsung beberapa bulan dan terulang kembali selama bertahun-tahun.

Ajaibnya, spesimen kering tanaman ini dapat menimbulkan rasa sakit, meskipun seratus tahun setelah dipetik. Kecuali akarnya, setiap bagian dari Gympie-Gympie bisa mematikan.

Jika Anda menyentuh tanaman ini, rambut-rambut halusnya akan menembus tubuh Anda dan melepaskan racun yang disebut moroidin. Terkadang, hanya berdiri di hadapannya saja, rambut-rambut tersebut menyebar secara otomatis di udara.

Apabila masuk ke hidung, dapat menyebabkan gatal-gatal, ruam, bersin dan mimisan yang mengerikan.

6 dari 6 halaman

5. English Yew

English Yew atau Cemara Inggris atau taxus baccata, adalah salah satu pohon mematikan di muka Bumi. Pohon yang hijau rimbun ini umum ditemukan di Eropa. Oleh para ilmuwan cemara ini dianggap sebagai pohon aneh, karena seluruh bagiannya sangat beracun, kecuali kulit buahnya.

Karena racunnya memabukkan dan menyebabkan kelumpuhan, pernah digunakan untuk proses aborsi yang umumnya berakhir dengan kematian. Racun utamanya adalah taxine atau taxane dengan rumus molekul C20H36.

Taxine merupakan suatu alkaloid pemicu terjadinya serangan jantung. Racun tumbuhan ini beraksi dengan cepat dan sampai saat ini belum ditemukan penawarnya. 

Pada manusia, dosis mematikan dilaporkan antara 50 dan 100 gram. Kayu tumbuhan ini juga beracun. Beberapa pembuat busur di Inggris meninggal karena terkontaminasi racun dari kayu Cemara Inggris.