Liputan6.com, Piltdown - Meskipun penemuan sains lekat dengan fakta dan sejumlah bukti yang kuat dan akurat, nyatanya ada sejumlah penemuan sains yang terbukti hoax atau merupakan kabar bohong.
Penemuan sains yang semula dianggap dapat bermanfaat, memberi petunjuk, hingga mengancam keselamatan umat manusia ini terbukti dapat dipatahkan dengan berbagai argumen lain.
Advertisement
Baca Juga
Karena penemuan sains ini hoax, maka sejarah secara otomatis akan mencatatnya. Hingga kini, ada sejumlah penemuan sains hoax yang akan terus diingat.
Bukan hanya di luar negeri, penemuan sains hoax juga ada di Indonesia. Seperti dikutip dari laman Newscientist.com, Rabu (21/3/2018), berikut lima penemuan sains hoax yang begitu terkenal:
1. Misi Fusi Nuklir Presiden Argentina
Ronald Richter adalah seorang warga Jerman yang lahir di Austria. Ia adalah ilmuan yang tak lama pindah kewarganegaraan menjadi warga Argentina.
Sementara itu, Presiden Argentina, Juan Peron, punya ambisi untuk mengembangkan proyek penghasil energi tak berujung dari fusi nuklir.
Presiden Juan pun akhirnya mempercayai Richter untuk mewujudkan ambisi itu, sebab ia percaya bahwa pria yang pernah bekerja sebagai ilmuan Nazi itu tak akan gagal.
Pada tahun 1950-an muncul Proyek Huemul Argentina dan Komisi Energi Atom Nasional (CNEA). Menurut pemaparan Presiden Juan tahun 1951, lewat penemuan ini akan menghasilkan energi yang murah.
Total uang yang digelontorkan pun mencapai US$ 300 juta dolar. Pada tahun 1951, Richter mengumumkan bahwa ia berhasil mencapai fusi nuklir terkendali.
Namun klaim itu terbukti salah, terungkap bahwa Richter telah meledakkan hidrogen dalam busur listrik. Setelah tahu bahwa proyek Richter itu palsu alias gagal, Presiden Juan Peron menunjuk komite teknis untuk menyelidiki penemuan tersebut.
Hasilnya, komite menyarankan agar Presiden Juan Peron menghentikan aktivitas penelitian yang akan berbahaya jika dilanjutkan.
Advertisement
2. Fosil Manusia Piltdown
Fosil manusia Piltdown adalah sebuah penipuan besar yang dilakukan oleh Charles Dawson pada November 1912 hingga terbongkar pada tahun 1953.
Pria itu mengklaim bahwa ia telah menemukan sebuah tengkorak hominid di daerah penggalian Piltdown, dekat Uckfield di Sussex di Inggris.
Penemuan ini dianggap oleh para palentologis Inggris sebagai suatu kunci pembukti hubungan antara kera dengan manusia.
Setelah lebih dari 40 tahun kemudian tepatnya tahun 1953, fosil itu terbukti palsu. Bahkan, tengkorak itu berasal dari kepala manusia dari Abad Pertengahan yang dilekatkan dengan rahang kera.
3. Raksasa dari Cardiff
Raksasa dari Cardiff adalah salah satu hoax atau kebohongan terbesar dalam sejarah Amerika Serikat. Penemuan bohong itu berupa manusia raksasa dengan tinggi mencapai tiga meter yang disebut-sebut membatu.
Raksasa dari Cardiff ini pun ditemukan pada 16 Oktober 1869 oleh para pekerja penggali sumur di lahan milik William C. "Stub" Newell di Cardiff, New York.
"Raksasa" tersebut sebenarnya adalah patung yang dibuat atas pesanan George Hull, sepupu Newell, dan ia mengakuinya kepada pers pada 10 Desember 1869.
Advertisement
4. Pohon Spaghetti
Pada tahun 1957, sebuah program di channel BBC menyiarkan program tentang adanya pohon yang menghasilkan spagheti--mi khas Italia yang biasa di makan dengan saus tomat.
Pohon spagheti ini dikatakan tumbuh di Swiss. Dalam sebuah iklan, terlihar ada sejumlah petani yang memanen spagheti panjang dari ranting-ranting pohon.
Setelah menonton tayangan itu, ratusan orang menelepon dan menanyakan bagaimana caranya untuk menumbuhkan pohon tersebut di rumah mereka sendiri.
Sayangnya, iklan itu hanyalah lelucon di April Mop saja.
5. Pohon Upas
Sebuah artikel yang diterbitkan oleh London Magazine pada 1783 memuat berita tentang sebuah pohon di Indonesia, tepatnya di Pulau Jawa yang dapat membunuh manusia dalam radius 24 kilometer.
Seorang ahli bedah asal Belanda yang ditulis dengan inisial NP dan JN mengatakan bahwa itu adalah pohon beracun.
Tak hanya dua ahli asal Belanda, seorang tokoh bernama Erasmus Darwin pernah menulis sebuah catatan pada tahun 1791 yang menyebut ada pohon racun di Pulau Jawa yang dapat mematikan apa pun di sekelilingnya, sehingga lahan menjadi tandus dan bebatuan.
Hingga saat ini, pohon upas itu dapat ditemukan di sejumlah titik di Indonesia. Meski tak seseram legenda, pohon ini nyatanya tak membunuh hingga radius berkilo-kilo meter, melainkan hanya berbahaya pada getahnya saja yang mengandung racun.
Biasanya getah ini digunakan untuk titik panah dan membunuh musuh.
Advertisement