Liputan6.com, Athena: Memburuknya krisis keuangan di Yunani menyebabkan anjloknya harga obligasi negara dengan utang besar lain di pasar Eropa. Langkah penghematan pemerintah Yunani, yang mencakup pemotongan jumlah pegawai pemerintahan, memicu kemarahan warga sipil dan partai-partai oposisi.
Seperti dilansir NHK, Sabtu (18/6), pemerintah Yunani juga memaksa Menteri Keuangan agar segera mundur dari kabinet pada Jumat lalu. Gejolak ini menyebabkan anjloknya harga obligasi pemerintah yang diterbitkan negara dengan utang besar lainnya, termasuk Spanyol dan Italia. Nilai tukar Euro terhadap mata uang besar lain juga sempat turun.
Sementara lembaga pemeringkat kredit Amerika Serikat, Moody, mengumumkan pihaknya akan mengkaji peringkat dari tiga lembaga keuangan Prancis yang memiliki obligasi pemerintah Yunani dengan jumlah signifikan. Hal ini meningkatkan kekhawatiran krisis akan meluas.
Nilai Euro kembali naik ketika bantuan tambahan untuk Yunani dilaporkan disepakati pemimpin Jerman dan Prancis. Namun, pasar keuangan kini tetap waspada mengenai perkembangan baru di Yunani, seiring penerapan langkah penghematan tambahan yang menjadi prasyarat bagi bantuan baru.
Demonstrasi massa juga kembali digelar ribuan rakyat Yunani depan gedung parlemen, Sabtu kemarin. Mereka menuntut Perdana Menteri George Papandreou memenuhi janji mengubah kebijakan penghematan yang semakin menyengsarakan rakyat (baca: Lagi, Massa Desak Pemerintah Ubah Kebijakan).(JAY/AIS)
Seperti dilansir NHK, Sabtu (18/6), pemerintah Yunani juga memaksa Menteri Keuangan agar segera mundur dari kabinet pada Jumat lalu. Gejolak ini menyebabkan anjloknya harga obligasi pemerintah yang diterbitkan negara dengan utang besar lainnya, termasuk Spanyol dan Italia. Nilai tukar Euro terhadap mata uang besar lain juga sempat turun.
Sementara lembaga pemeringkat kredit Amerika Serikat, Moody, mengumumkan pihaknya akan mengkaji peringkat dari tiga lembaga keuangan Prancis yang memiliki obligasi pemerintah Yunani dengan jumlah signifikan. Hal ini meningkatkan kekhawatiran krisis akan meluas.
Nilai Euro kembali naik ketika bantuan tambahan untuk Yunani dilaporkan disepakati pemimpin Jerman dan Prancis. Namun, pasar keuangan kini tetap waspada mengenai perkembangan baru di Yunani, seiring penerapan langkah penghematan tambahan yang menjadi prasyarat bagi bantuan baru.
Demonstrasi massa juga kembali digelar ribuan rakyat Yunani depan gedung parlemen, Sabtu kemarin. Mereka menuntut Perdana Menteri George Papandreou memenuhi janji mengubah kebijakan penghematan yang semakin menyengsarakan rakyat (baca: Lagi, Massa Desak Pemerintah Ubah Kebijakan).(JAY/AIS)