Liputan6.com, Washington DC - Sekitar kurang-lebih setengah juta massa di penjuru Amerika Serikat diperkirakan berpartisipasi dalam salah satu demo antisenjata terbesar sepanjang sejarah AS. Bahkan, total demonstran itu disebut lebih banyak ketimbang massa pelantikan Presiden Donald Trump pada Januari 2017 silam.
Demonstrasi March for Our Lives digelar menyusul peristiwa penembakan di SMA Great Mills di Maryland yang menewaskan 17 siswa. Bertolak dari peristiwa itu, dan berbagai kasus penembakan massal lain di AS, demonstran menuntut pemerintah memperketat aturan kepemilikan senjata.
Unjuk rasa itu diperkirakan diikuti lebih dari 500 ribu massa di Ibu Kota Washington DC.
Advertisement
Baca Juga
Senator Chris Van Hollen asal Partai Demokrat bahkan menyebut jumlah massa kemarin lebih banyak daripada saat Donald Trump dilantik sebagai presiden Amerika Serikat ke-45.
"Saya bisa katakan, jumlahnya lebih besar daripada pelantikan Trump," ujar Van Hollen, seperti dilansir laman The Hill, Senin (26/3/2018).
Meski angka pasti belum dirilis pihak berwenang namun panitia demo mengatakan mereka meminta izin unjuk rasa dengan peserta 500 ribu orang di jalanan dekat Gedung Putih.
Sementara pejabat setempat yang terkait dengan demo kemarin mengatakan kepada NBC News jumlah massa mencapai sekitar 800 ribu orang.
Profesor pakar kerumunan massa di Universitas Metropolitan Manchester, Keith Still mengatakan kepada Vox, dia memperkirakan jumlah massa pada saat pelantikan Trump mencapai 300 ribu sampai 600 ribu orang.
Pada waktu itu juru bicara Gedung Putih Amerika Serikat sesumbar bahwa jumlah massa pada pelantikan Trump lebih banyak daripada saat pelantikan Presiden Barack Obama 2009 yang diperkirakan mencapai rekor terbanyak 1,8 juta orang.
Reporter : Pandasurya Wijaya
Sumber : Merdeka.com