Sukses

Indonesia Berikan Bantuan Dua Unit Ambulans ke Republik Samoa

Sebagai bentuk solidaritas akibat terjangan badai Gita, pemerintah Indonesia memberikan bantuan dua unit ambulans ke Republik Samoa.

Liputan6.com, Samoa - Pemerintah Indonesia baru saja menyerahkan bantuan sarana pendukung kesehatan kepada Republik Samoa Hon, sebagai bentuk solidaritas pasca-hantaman badai Gita yang melanda negara pulau di selatan Pasifik itu pada Februari lalu.

Bantuan tersebut berupa dua unit ambulans, yang diserahkan langsung oleh Utusan Khusus Presiden RI Dubes Muhammad Lutfi kepada Menteri Kesehatan setempat, Dr Talalelei Tuitama.

Serah terima yang dilakukan pada hari Senin, 26 Maret 2018 itu disaksikan langsung oleh Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, Samoa dan Kerajaan Tonga Dubes Tantowi Yahya, dan Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Samoa Hon Afamasaga Lepuiai Rico Tupai.

Bantuan dua unit ambulans tersebut merupakan simbol kedekatan hubungan dan kekerabatan antara masyarakat Indonesia dan Samoa. Demikian rilis yang diterima Liputan6.com dari Kedutaan Besar Indonesia di Selandia Baru pada Selasa (27/3/2018).

Dua unit ambulans tersebut diharapkan bisa membantu rumah sakit di Samoa dalam meningkatkan kapasitas pelayanan.

Selain itu, diharapkan pula ambulans tersebut dapat bermanfaat untuk menjangkau masyarakat di daerah yang sulit dijangkau.

Dalam sambutannya, Dr Talalelei Tuitama menyampaikan apresiasi positif atas bantuan pemerintah Indonesia, dan mengharapkan kedua negara dapat meningkatkan kerja sama di bidang kesehatan.

Dalam kunjungannya, Utusan Khusus juga melaksanakan pertemuan dengan Perdana Menteri/Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Samoa, Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi dan CEO Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan.

 

 Simak video tentang dahsyatnya badai tropis yang menghantam Australia utara berikut: 

2 dari 2 halaman

Topan Gita Picu Kerusakan Parah di Selandia Baru, Tonga, dan Samoa

Terjangan topan Gita menimbulkan kerusakan cukup parah di sebagian wilayah Selandia Baru, Tonga, dan Samoa.

Badai yang tercatat berada pada skala lima, skala paling tinggi, menciptakan embusan angin 140 km dan curah hujan sekitar 200 mm. Kondisi tersebut membuat banyak wisatawan terdampar, akibat tak ada akses keluar.

"Sampai 1.000 turis terdampar di Golden Bay Selandia Baru pada pertengah Februari lalu, setelah sisa-sisa Topan Gita menerjang negara Pasifik Selatan itu," kata beberapa pejabat, seperti dikutip dari Asia One.

Pihak berwenang Selandia Baru mengatakan bahwa mereka mengirim kapal feri untuk mengangkut para wisatawan yang terdampar keluar dari wilayah terpencil di South Island atau Pulau Selatan, setelah tanah longsor besar menutup jalan raya utama.

Di tempat lain, badai memutus aliran listrik puluhan ribu rumah, menumbangkan pohon-pohon dan membanjiri jalanan.