Sukses

Bukan Kuntilanak, Ini 4 Bukti Beranak dalam Kubur Itu Nyata

Sebuah penemuan di Kota Imola, Italia, menjadi keyakinan para ahli bahwa sejatinya ada jasad perempuan yang beranak dalam kubur.

Liputan6.com, Imola - Beranak dalam kubur rupanya bukan hanya cerita dalam film horor belaka. Kejadian yang dikait-kaitkan dengan arwah kuntilanak atau sundel bolong ini memang terekam jelas dalam benak akibat penggambaran sang sutradara.

Namun tahukah Anda, fenomena beranak dalam kubur itu memang benar adanya dan sudah diakui oleh sejumlah ahli di dunia?

Sebuah penemuan di Kota Imola, Italia, menjadi keyakinan para ahli bahwa sejatinya ada jasad perempuan yang beranak dalam kubur.

Fakta-fakta ini digali dan disusun sedemikian rupa sehingga berakhir pada sebuah laporan untuk ilmu pengetahuan.

Meski terdengar menakutkan, berikut fakta beranak dalam kubur yang dikutip dari berbagai sumber, Selasa (27/3/2018):

2 dari 5 halaman

1. Penemuan Jasad di Kota Imola, Bologna

Tepatnya di Kota Imola, Bologna, sekelompok ilmuan Italia menemukan jasad seorang perempuan berusia 1.400 tahun. Penelitian yang dilakukan pada tahun 2010 itu menemukan adanya kerangka yang masih utuh, meski ada tanda cedera di bagian kepala.

Namun, ada hal aneh yang terlihat dari kerangka tersebut. Tim peneliti menemukan ada kerangka lain tepat di antara kedua kaki jasad yang diduga dimakamkan pada 600 hingga 700 Masehi tersebut.

Dari analisis ilmuan Universities of Ferrara and Bologna, tulang-belulang kecil itu adalah janin yang diduga berusia 38 minggu. Itu adalah calon bayi yang dilahirkan oleh si wanita.

Calon bayi itu dilahirkan sebagian dengan kepala dan bagian atas tubuh, sementara bagian kaki jasad bayi masih ada di dalam.

3 dari 5 halaman

2. Pembenaran Para Ahli

Menanggapi temuan tersebut, para ahli mengonfirmasi kebenaran adanya peristiwa beranak dalam kubur (coffin birth) dalam laporan jurnal World Neurosurgery.

Meski demikian, fenomena beranak dalam kubur ini terbilang langka, karena seorang perempuan hamil baru melahirkan setelah kematiannya.

Meski ada kemungkinan perempuan tersebut meninggal dunia di tengah persalinan, nyaris tak masuk akal ia dimakamkan dalam kondisi seperti itu.

Dikutip dari situs Ancient Origins, ahli bio-arkeologi dari University of Otago, Sian Halcrow yang terlibat dalam studi itu juga menyebut bahwa kasus ini adalah beranak dalam kubur.

4 dari 5 halaman

3. Paparan Para Ahli

Menurut ahli, ada sejumlah alasan mengapa kasus beranak dalam kubur bisa terjadi dan bukan isapan jempol belaka.

"Terbentuknya gas secara ekstrem di tengah proses dekomposisi 'memaksa' janin keluar dari rahim sang ibu yang telah meninggal," ujar ahli dari University of Otago.

Sementara itu, seorang ahli kandungan dari San Francisco, Jen Gunter, juga mengutarakan penjelasan yang senada.

"Saya menduga bahwa yang terjadi adalah tekanan dari gas yang menumpuk, dan janin yang meninggal dilahirkan melalui pemutusan (rupture)," jelasnya.

5 dari 5 halaman

4. Kasus Beranak dalam Kubur Lainnya

Ada sejumlah kasus beranak dalam kubur lainnya yang tercatat dalam sejarah dunia. Hal itu dapat ditemukan dalam sebuah laporan Katy Meyers Emery dalam artikel berjudul, "New Morbid Technology: Coffin Birth".

Sebuah catatan paroki dari Abad ke-17, menulis, "Pada 20 April 1650, telah dimakamkan Emme, istri Thomas Toplace, yang diketahui melahirkan seorang anak setelah dia dimakamkan selama dua jam."

Sementara, catatan sejarah oleh Bonet menggambarkan seorang wanita, yang meninggal dalam kondisi hamil di Brussels pada 1633. Tiga hari kemudian, janin dalam kondisi tak bernyawa, ditemukan "tergantung di antara paha".

Kasus serupa paling tua yang diketahui terjadi pada Zaman Batu di Siberia. Kerangka seorang ibu ditemukan bersama dua anak kembarnya, yang salah satunya masih di dalam rahim, di kuburan Paleolitik dekat Danau Baikal.

Meski laporan penemuan menyebutnya sebagai kasus seorang ibu yang meninggal di tengah persalinan, kondisi makam mengarah pada dugaan kasus melahirkan di dalam kubur.

Sementara, kasus teranyar dilaporkan pada awal tahun ini.

Pada Januari 2018, seperti dikutip dari Ancient Origins, jasad seorang perempuan 33 tahun dari Mbizana, Afrika Selatan, melahirkan di dalam peti jenazah. Bayi tersebut lahir dalam kondisi tak bernyawa.

Nomveliso Nomasonto Mdoyi, nama perempuan tersebut, melahirkan setelah 10 hari meninggal dunia. Kejadian tersebut diketahui oleh staf perusahaan pengurus pemakaman yang sontak kaget bukan kepalang.

Video Terkini