Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah Anda memperhatikan warna kursi pesawat untuk seluruh maskapai penerbangan? Warnanya hampir selalu biru. Sebagian orang menganggap bahwa warna ini dipilih karena mengingatkan kita pada langit. Akan tetapi, penjelasannya tidak sesederhana itu.
Dikutip dari Bright Side, Selasa (27/3/2018), kursi biru pertama kali digunakan dalam beberapa dekade lalu. Sekarang, semua maskapai memilih warna ini.
Menurut para ilmuwan Inggris, kebanyakan orang mengasosiasikan warna biru dengan keandalan dan keamanan, entah itu untuk kelas satu atau kelas ekonomi sekalipun. Hal ini dinilai penting, terlebih bagi penumpang yang menderita aerophobia atau fobia naik pesawat.
Advertisement
Selain itu, menurut penelitian, 90Â persen orang tanpa sadar membuat keputusan tentang daya tarik perusahaan penerbangan tergantung pada warnanya.
Ada alasan tersendiri mengapa maskapai memilih kursi warna biru yakni kotoran, noda, dan goresan akan tampak samar pada warna ini. Oleh karena itu, warna biru dapat digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama dibandingkan dengan warna lain yang lebih terang.
Pada 1970-an dan 1980-an, beberapa maskapai mencoba menggunakan kursi warna merah. Namun kemudian, mereka harus mengubahnya menjadi biru, karena ternyata warna merah bisa memicu keagresifan para penumpang.
Untuk bahannya, kursi pesawat dapat dibuat dengan meterial kulit buatan atau kain.
Di kebanyakan penerbangan jarak jauh, kursi-kursi pesawat harus berbahan dasar kain guna menjaga sirkulasi udara dari kulit penumpang. Dengan demikian, penumpang tidak akan berkeringat atau merasa tak nyaman selama duduk.
Sementara, kursi berbahan kulit buatan cocok digunakan untuk penerbangan jarak pendek, karena tahan pakai. Misalnya saat sebuah minuman tumpah di atasnya, kursi jenis ini tak akan meninggalkan noda.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Kursi dan Jendela Pesawat Tak Pernah Sejajar
Pesawat adalah alat transportasi yang digunakan untuk menempuh jarak perjalanan amat jauh, seperti menyeberangi pulau, bepergian ke negara lain, hingga pengangkut bahan-bahan sembako ke daerah terpencil.
Bagi penumpang pesawat komersil, memesan tiket pesawat kini sudah bisa dilakukan via online. Sebelum check-in, Anda bisa memesan atau memilih tempat duduk yang diinginkan.
Bagi yang senang melihat pemandangan dari ketinggian ribuan kaki, biasanya akan memilih kursi yang dekat dengan jendela agar lebih leluasa menikmati langit.
Namun, pernahkah Anda menyadari bahwa kebanyakan, jendela pesawat terbang komersial letaknya tak pernah sejajar dengan deretan kursi? Terkadang kita dibuat kecewa karena kursi yang kita pilih ternyata tak bersebelahan persis dengan jendela.
Keanehan desain ini ternyata punya alasan tersendiri. Ternyata, semuanya bersumber dari pabrik pembuat pesawat dan maskapai penerbangan. Pemasangan kursi ditentukan oleh pihak maskapai, meski produsen pesawat telah menjalankan tugasnya sesuai prosedur.
Mereka tak tahu menahu soal penempatan kursi pesawat, sehingga banyak ditemukan posisi kursi yang tak sejajar dengan jendela. Ada yang tak kebagian jendela, ada pula yang mendapatkan jatah dua jendela.
Pabrikan seperti Boeing dan Airbus, semisal. Keduanya mengatur penempatan jendela di dalam kabin tanpa harus memikirkan posisi atau letak kursi. Setelah jendela terpasang, mereka akan menyampaikan rekomendasi lokasi tempat duduk penumpang ke perusahaan penerbangan.
Namun, maskapai penerbangan biasanya mengabaikan rekomendasi tersebut dan lebih memilih untuk memakai idenya sendiri.
Menurut laporan News.com.au, Senin 26 Februari 2018, pihak maskapai biasanya menjejalkan lebih banyak deretan kursi dalam pesawat terbang dan mengurangi ruang gerak kaki. Tujuannya yakni untuk meningkatkan pendapatan dan menjaga tarif tetap kompetitif.
Itulah mengapa, beberapa sandaran kursi pesawat ada yang bisa direbahkan lebih jauh dan ada juga yang hanya bisa didorong beberapa sentimeter saja.
Selain letak kursi, maskapai juga menentukan konfigurasinya, seperti pengaturan 3-4-3, 2-3-2, atau yang paling umum 3-5-3.
Advertisement
Pemilihan Kursi
Jika Anda tidak ingin mendengarkan suara mesin pesawat, pilihlah kursi yang letaknya dekat dengan moncong pesawat. Dari posisi ini, Anda mungkin bisa mengetahui dari mana pramugari menyampaikan aturan sebelum tinggal landas.
Jika Anda tidak berhasil mendapatkan kursi ini, duduklah lebih dekat dengan lorong kabin, karena lebih tenang dari pada di dekat jendela.
Jika postur tubuh Anda tinggi, pastikan untuk duduk di sebelah pintu darurat, karena ruang yang tersedia lebih luas. Anda tidak perlu merasakan lutut yang pegal selama penerbangan.
Namun perlu diingat bahwa tempat duduk di barisan dekat pintu darurat tidak dapat direbahkan, agar tidak mengganggu jalannya evakuasi darurat.