Liputan6.com, Washington, DC - Kunjungan penuh rahasia Kim Jong-un ke China membuat dunia terkejut, termasuk Amerika Serikat. Pasalnya, kedatangannya tiba-tiba, tanpa kabar burung sekali pun.
Pada saat kereta misterius dari Korea Utara tiba di Beijing, juru bicara Gedung Putih mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya tidak dapat mengonfirmasi laporan media tentang kunjungan Kim Jong-un ke Beijing.
"Kami tidak dapat mengonfirmasi laporan tersebut. Kami tidak tahu apakah itu benar," kata juru bicara Gedung Putih, Raj Shah, dalam konferensi pers, yang dikutip dari Associated Press, pada Senin 25 Maret
Advertisement
Namun, ketika kabar itu benar, Gedung Putih mengaku sebelumnya, pada Selasa 26 Maret, pihaknya telah diberi tahu tentang kabar kedatangan Kim Jong-un ke Beijing.
"China telah memberi tahu Presiden Donald Trump pada Selasa tentang kedatangan Kim Jong-un ke Beijing. China juga menyampaikan pesan pribadi Presiden Xi Jinping kepada Trump," kata pernyataan Gedung Putih, seperti dikutip dari CNN pada Rabu (28/3/2018).
Baca Juga
Sementara itu, Sekretaris Media Gedung Putih, Sarah Sanders mengatakan pertemuan Kim Jong-un dengan Presiden Xi Jinping merupakan hasil dari tekanan internasional.
"Amerika Serikat tetap berhubungan erat dengan sekutu kami Korea Selatan dan Jepang. Kami melihat perkembangan ini sebagai bukti lebih lanjut bahwa kampanye tekanan maksimum kami adalah menciptakan suasana yang sesuai untuk dialog dengan Korea Utara," kata Sanders.
Menurut Kantor Berita China, Xinhua, alasan kedatangan Kim ke Beijing salah satunya adalah, dia merasa bertanggung jawab secara pribadi menghubungi Presiden Xi Jinping tentang perkembangan diplomatik yang cukup signifikan di Semenanjung Korea dalam beberapa pekan terakhir.
Pemimpin muda Korea Utara itu dijadwalkan menghadiri pertemuan puncak dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada bulan depan. Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga telah menerima undangan untuk bertatap muka dengan Kim Jong-un.
Para analis mengatakan kunjungan Kim Jong-un ke Beijing kemungkinan ditujukan untuk menopang hubungan Pyongyang dengan China, sekutu tradisional dan mitra dagang utama, yang telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir.
Â
Â
Saksikan juga video berikut ini:
Kapan Pertemuan dengan Donald Trump?
Sementara itu, pertemuan yang dinanti-nanti dunia, antara Kim Jong-un dan Donald Trump belum juga dapat dipastikan. Kabarnya akan berlangsung pada akhir Mei.
Namun, Sekertaris Media Sarah Sanders mengatakan, pemerintah AS tengah bekerja untuk mewujudkan pertemuan itu. Namun, dia tidak memberi sinyal akan terjadi bulan Mei.
"Tawaran itu diperpanjang dan diterima dan kami terus bekerja untuk pertemuan itu. Kami masih belum memiliki waktu atau tanggal tertentu kapan akan terjadi," kata Sanders.
Advertisement