Sukses

Usai Diterpa Skandal Pencurian Data, Facebook Rilis 3 Sistem Keamanan Baru

Tidak ingin mengulangi kesalahan pada skandal Cambridge Analytica, Facebook resmi merilis tiga kebijakan sistem keamanan baru.

Liputan6.com, San Fransisco - Akibat skandal Cambridge Analytica yang mencoreng nama baiknya, Facebook pun melansir tiga kebijakan baru untuk sistem keamanan data penggunanya.

Tiga kebijakan baru tersebut resmi diberlakukan sejak Rabu, 28 Maret 2018, dengan klaim mudah dipahami oleh pengguna untuk mengikutinya.

Dilansir dari Time.com pada Kamis (29/3/2018), perubahan kebijakan itu terjadi seiring kian populernya gerakan #DeleteFacebook di jagat maya, akibat dari terkuaknya skandal pencurian data pribadi 50 juta penggunanya.

CEO Facebook Mark Zuckerberg telah meminta maaf, dan setuju untuk bersaksi di hadapan Kongres Amerika Serikat (AS) tentang kontroversi tersebut.

"Minggu lalu kami bekerja keras menegaskan kembali kebijakan keamanan, dan membantu orang-orang memahami bagaimana cara kerja Facebook, serta pilihan yang mereka miliki atas data mereka," jelas wakil presiden Facebook, Erin Egan.

"Kami telah memahami dengan jelas bahwa pengaturan privasi, dan alat penting lainnya, terlalu sulit untuk ditemukan. Kami harus berbuat lebih banyak untuk membuat orang tetap saling berkomunikasi dengan aman," lanjutnya menjelaskan.

Di saat yang sama, wakil penasihat umum Facebook, Ashlie Beringer, mengatakan: "Jadi selain pengumuman Mark Zuckerberg minggu lalu, kami mengambil langkah-langkah tambahan dalam beberapa minggu mendatang untuk membuat orang lebih bisa mengontrol privasi mereka."

 

Simak video tentang permintaan maaf Mark Zuckerberg atas keterlibatan di skandal Cambridge Analytica berikut: 

2 dari 2 halaman

Tiga Kebijakan Baru Sistem Keamanan Facebook

Facebook telah menetapkan tiga kebijakan baru, yang penting untuk menjaga keamanan data privasinya. Ketiga kebijakan tersebut sudah berlaku sejak Rabu di AS, dan mulai hari ini diterapkan ke seluruh pengguna akunnya di seantero dunia. Berikut adalah tiga kebijakan utama tersebut:

1. Mendesain ulang pengaturan menu

Pertama, Facebook berencana meluncurkan desain ulang menu pengaturannya di perangkat seluler. Raja media sosial itu mengatakan akan merampingkan tata letak pengaturan ke satu lokasi, alih-alih tersebar di hampir 20 bagian layar yang berbeda.

 

2. Mempermudah pengguna mengontrol data

Selanjutnya, Facebook menambahkan menu pintasan (short-quick) privasi, yang membuat pengguna dapat mengontrol data hanya dalam beberapa ketukan di layar.

Pengguna juga dapat mengaktifkan tindakan keamanan tambahan, seperti otentikasi dua faktor, mengelola informasi yang digunakan untuk iklan Facebook, dan menyesuaikan siapa yang melihat unggahan dan informasi di profil.

 

3. Mengunduh Data Akun Facebook Anda

Terakhir, Facebook memungkinkan pengguna untuk mengelola informasi dengan lebih aman, yakni kebebasan mengunduh, menyimpan, atau menghapus data dari situs.

Selain itu, ada pula pengaturan ulang pada syarat dan ketentuan. Tujuannya adalah agar pengguna tahu tentang data apa saja yang dikumpulkan dan digunakan oleh Facebook dari penggunanya.

"Pembaruan ini adalah tentang transparansi. Bukan tentang mendapatkan hak baru untuk mengumpulkan, menggunakan, atau berbagi data," tulis Facebook dalam dalam sebuah pernyataan resmi.