Liputan6.com, Ratchaburi - Aneh tapi nyata, seekor ayam tanpa kepala di Thailand kuat bertahan hidup selama sepekan. Unggas itu kini diadopsi oleh dokter hewan yang menyebutnya sebagai "pejuang sejati".
Seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis (29/3/2018), unggas unik itu ditemukan di Distrik Mueang Ratchaburi, Provinsi Ratchaburi, Thailand tengah.
Baca Juga
Dari foto-foto yang beredar luas, terlihat ayam dengan sisa leher berlumuran darah tapi entah bagaimana masih berdiri dan hidup.
Advertisement
Dokter hewan bernama Supakadee Arun Thong yang mengadopsi hewan tanpa kepala itu memberinya makan dengan menjatuhkan makanan ke leher. Ia lalu memberinya antibiotik.
Kepada sejumlah surat kabar Thailand ia menuturkan bahwa unggas itu jinak dan merespons dengan baik.
"Hewan itu masih hidup. Jika ia ingin hidup, maka kami akan memberinya makan," kata penyayang binatang bernama Arun Thong.
Sejauh ini belum diketahui pasti bagaimana ayam itu bisa kehilangan kepala. Namun, penduduk setempat mengatakan hewan itu mungkin telah diserang oleh binatang lain.
Sementara itu, dokter hewan Supakadee berharap ada seseorang yang akan segera mengambil ayam tersebut darinya.
"Siapa yang akan membawa dan merawatnya? Dia akan membutuhkan perawatan seumur hidup. Saya harus mengakui bahwa ayam ini adalah pejuang sejati yang memiliki keinginan kuat."
Sebelumnya, ayam yang bertahan paling lama tanpa kepala adalah Mike. Ia hidup selama 18 bulan setelah kehilangan kepala di Utah di AS dari 1945 hingga 1947.
Â
Â
Saksikan juga video berikut ini:
Kisah Hidup Ayam Tanpa Kepala
Ayam tanpa kepala bernama Mike mendunia dan dikenal dengan julukan "Headless Chicken".
Awal mula Mike hidup tanpa kepala terjadi pada 10 September 1945. Ketika itu, pemiliknya yang bernama Lloyd Olsen dari Fruita, Colorado, memotongnya untuk dijadikan hidangan makan malam.
Entah salah memotong bagian atau tidak, yang jelas saat itu Lloyd berhasil memutuskan bagian kepala Mike.
Namun anehnya, Mike yang sudah tanpa kepala masih hidup setelah tergolek di tanah beberapa saat. Ia berlarian, mencoba mematuk tanah dan mengepakkan sayapnya seolah-olah tidak ada yang salah dengan dirinya. Bingung melihat kejadian unik tersebut, Lloyd pun akhirnya memutuskan untuk merawat Mike kembali sebagai hewan peliharaannya.
Namun, sejak saat itu, Mike tentu tak bisa melakukan semua yang bisa dilakukan ayam pada umumnya. Karena tanpa kepala, unggas sepertinya tidak bisa makan, minum atau melihat. Kendati demikian, kekurangan tak membuat Mike si ayam tanpa kepala itu patah semangat.
Lloyd, sang pemilik, akhirnya memutuskan untuk memberi makan Mike biji-bijian dan minum seperti biasa. Kemudian membawanya ke Universitas Utah untuk diperiksa dua minggu kemudian.
Sang ilmuwan yang memeriksa pun terkejut. Ia mulai mengamati unggas menakjubkan itu, ternyata kapak jagal Lloyd tidak mengenai jugular vein (pembuluh darah dari otak menuju jantung), yang membuat jaringan otak dan satu telinga Mike tidak terputus.
Dan karena reaksi seekor ayam sebagian besar diatur oleh jaringan otak ini, Mike dapat beraktivitas seperti biasa walaupun telah kehilangan kepala. Sebuah gumpalan menyelamatkan Mike untuk tidak mengalami pendarahan hingga mati.
Sejak saat itu, Lloyd memberi makan Mike dengan susu dan air menggunakan jarum suntik. Mike kemudian mendapat julukan The Headless Wonder Chicken dan semakin terkenal.
Mike bertahan hidup selama 18 bulan ke depan, dan menjalani karier sebagai bintang pertunjukan yang sangat populer saat itu. Pada masa jayanya, Mike dapat menghasilkan uang sebanyak US$ 4.500 atau sekitar Rp 61 juta dalam sebulan pertunjukannya.
Setelah dua tahun, Mike ditemukan mati di kamar hotelnya. Lloyd tak bisa menemukan pipet yang biasa digunakan untuk memberi makan Mike.
Advertisement