Liputan6.com, Budapest - Setelah papan billboard, televisi, dan radio, kali ini Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban mempengaruhi warganya dalam kampanye anti imigran dalam kurikulum sekolah.
Pada sebuah buku sejarah kelas 8 terbaru halaman 155, siswa diberitahu mengenai ancaman datangnya pengungsi bagi Hungaria. 'Ini bisa menjadi masalah untuk budaya yang berbeda, untuk hidup saling berdampingan', tulis buku itu menyimpulkan.
Ideologinya terhadap anti imigran dalam kurikulum sekolah adalah yang paling kontroversial.
Advertisement
"Tujuan pemerintah adalah menciptakan versi sejarah yang lebih disukai Orban," kata Ketua Asosiasi Guru Sejarah Hungaria Laszlo Miklosi, seperti dikutip dari New York Times, Kamis (29/3/2018).
Baca Juga
Selama delapan tahun terakhir, Orban telah melancarkan serangan sistemik kepada demokrasi Hungaria, ia menulis ulang konstitusi nasional, membentuk kembali peradilan dan mengubah sistem pemilu untuk mendukung partainya Fidesz.
Dalam tatanan sosial, ia masuk ke dalam lingkup budaya masyarakat sipil dan sistem pendidikan.
Bagi banyak orang barat gaya 'demokrasi tak liberal' yang diusungnya di dalam Uni Eropa sangat mengerikan. Tetapi bagi orang-orang berhaluan populisme sayap kanan, pemimpin Hungaria itu sangat dipuja, terutama jika berbicara mengenai isu anti imigran.Â
"Dia adalah pahlawan. Ia adalah orang yang paling penting saat ini di sini," ujar Stephen K. Bannon, mantan ahli strategi Trump, menggambarkan sosok Orban
Â
Â
Â
Penulis: Farah Fuadona
Sumber: Merdeka.com
Â
Â
Simak video tentang penyelamatan 134 orang imigran Libya yang terapung dua hari di lautan berikut:Â