Sukses

Studi: Anak Kedua Suka Buat Masalah Ketimbang Anak Pertama, Benarkah?

Sebuah studi mengungkapkan bahwa anak pertama lebih kalem ketimbang adiknya yang nomor dua. Berikut ini ulasan selengkapnya.

Liputan6.com, New York - Pernahkah terpikir, ada perbedaan mencolok dari sifat anak-anak dalam sebuah keluarga? Terutama si sulung dan anak kedua yang selisih kelahirannya dekat, semisal berbeda dua tahun.

Dalam satu keluarga, biasanya anak pertama dan anak kedua mempunyai perbedaan yang bisa dibilang jauh. Contohnya, anak pertama menjadi pegawai bank sedangkan anak kedua lebih memilih jadi "manusia bebas", seperti seniman atau musikus. Atau mungin sebaliknya.

Banyak orang menganggap bahwa anak sulung lebih termotivasi dan lebih ambisius ketimbang adiknya. Mungkin ini disebabkan ibu dan ayah mereka telah melonggarkan sedikit waktu, setelah terfokus pada anak pertama.

Ada bukti kuat yang mendukung klaim ini. Laporan tim peneliti yang dipimpin oleh ekonom dari Massachusetts Institute of Technology, Joseph Doyle, menemukan bahwa dalam satu keluarga, anak kedua lebih bandel dari anak pertama. Dengan kata lain, mereka cenderung membuat masalah.

Penelitian, yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah pada Juli dan diberi judul Birth Order and Delinquency, mengamati tingkat kekerasan dan suspensi sekolah untuk ribuan kakak-adik di Denmark dan Florida. Mengingat masyarakat Skandinavia dan Florida yang progresif, peneliti menemukan hasil yang sama meski budayanya berbeda.

Para ilmuwan memfokuskan pada anak laki-laki, karena secara statistik anak laki-laki cenderung membuat lebih banyak masalah daripada anak perempuan, baik di sekolah maupun dengan petugas kepolisian.

Dalam keluarga yang terdiri dari dua anak atau lebih, studi menemukan bahwa 20-40 persen anak kedua lebih mungkin untuk didisiplinkan di sekolah dan terlibat dalam kasus pidana.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

2 dari 2 halaman

Peran Orangtua

Lalu, apakah anak pertama bisa dikatakan tak pernah mendapat masalah di sekolah? Peneliti mengatakan, semuanya bergantung pada didikan orangtua.

Menurut laporan studi, anak sulung menerima perhatian penuh dari ibu dan ayah mereka selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, sebelum adiknya lahir.

Sikap tersebut sangat berharga dalam membentuk karakter seorang anak dan mendisiplinkannya, mempersiapkan mereka untuk menghadapi kerasnya dunia.

"Anak sulung lebih dididik untuk menjadi teladan dan bersikap dewasa, bersiap kalau ia punya adik, maka ia bisa dijadikan contoh bagi saudara-saudaranya," ucap Doyle menyimpulkan, seperti dikutip dari OMG Facts, Jumat (30/3/2018).

Meski demikian, sekitar 50 persen hasil penelitian dibantah keras oleh peneliti lain.

Tim riset penelitian tersebut terdiri dari enam orang, termasuk ilmuwan dari universitas di Massachusetts, Chicago, Florida dan Denmark, serta para ekonom dari National Bureau of Economic Research, sebuah organisasi nirlaba swasta.