Sukses

Wanita Texas Ini Operasi Otak Sambil Main Seruling

Seorang wanita paruh baya asal Texas memainkan seruling saat menjalani operasi otak.

Liputan6.com, Texas - Dokter bedah di sebuah rumah sakit di Houston, Texas, Amerika Serikat, membagikan video yang menunjukkan sikap unik seorang pasiennya. Rekaman tersebut menunjukkan seorang wanita paruh baya yang memainkan seruling saat menjalani operasi otak.

Texas Medical Center mengatakan, Anna Henry yang berusia 63 tahun, menjalani prosedur pembedahan di kepalanya, yang dikenal sebagai "stimulasi otak dalam" (deep brain stimulation), untuk menyembuhkan tremor esensialnya.

Gejala ini menyebabkan tangan Henry -- yang juga musisi asal Texas -- bergetar, sehingga dia tak bisa memegang sendok ketika makan sup dan memainkan alat musik kesayangannya, yaitu seruling.

Dokter menjelaskan, para ahli bedah menanamkan elektroda kecil di otaknya, dengan harapan bisa memberikan arus listrik yang konstan.

Meski cara kerja prosedur itu masih perlu dipelajari, tetapi mereka mengatakan bahwa ini efektif untuk mengobati gejala seperti tremor esensial dan parkinson.

Sebelum menjalani operasi, tim dokter menyuruh Henry untuk membawa serulingnya. Saat dioperasi, dokter memintanya untuk memainkan instrumen tersebut, menguji sejauh mana aliran listrik itu membantu Henry.

"[Stimulasi otak dalam] bekerja dengan sangat baik," kata ahli saraf, Mya Schiess, M.D., dari Mischer Neuroscience Institute di Memorial Hermann-Texas Medical Center dan UTHealth, seperti dikutip dari UPI, Jumat 30 Maret 2018.

"Jika Anda memiliki getaran yang benar-benar mengganggu fungsi tangan, gaya hidup, kepala atau suara, maka tidak ada obat di luar sana yang benar-benar membuat kondisi Anda lebih baik."

2 dari 2 halaman

Robot Bantu Jalankan Operasi

Kasus pembedahan yang satu ini juga tak kalah unik. Seorang ahli bedah di Melbourne memanfaatkan robot untuk menyingkirkan tumor dari kepala seorang gadis.

Operasi demikian baru pertama kali dilakukan di Australia.

Dikutip dari laman Australia Plus Indonesia, Jumat 16 Maret 2018, operasi yang sukses tersebut baru-baru ini dilakukan terhadap Freyja Christiansen seorang gadis cilik berusia enam tahun di Rumah Sakit Epworth di Richmond, Melbourne, Australia.

Gadis Canberra ini didiagnosis menderita penyakit sarkoma langka di dekat pangkal tengkoraknya pada Desember 2016, bersamaan dengan tumbuhnya tumor lain di kepala dan lehernya.

Dia menjalani imunoterapi yang membantu mengecilkan tumor, namun keluarganya menginginkan solusi jangka panjang dan mulai mencari di seluruh dunia seseorang yang mau mengoperasinya.

Ahli bedah kepala dan leher Ben Dixon setuju untuk melakukan operasi penyelamatan hidup, yang menggunakan robot yang masuk melalui mulut Freyja untuk melepaskan sel sarkoma parapharyngeal yang langka.

"Freyja memiliki tumor di antara tenggorokannya dan arteri karotidnya di balik palatum di tempat yang sangat rumit, serta sejumlah tumor lain di sekitar daerah kepala dan leher, namun tumor ini adalah jenis tumor yang orang-orang akan sangat khawatir untuk mengoperasinya. " kata Dr Dixon.

"Ini adalah operasi robot pertama yang dilakukan pada anak-anak di Australia, yang telah dilakukan di tempat lain di negara lain namun hanya beberapa kali untuk tumor ganas dan tidak ada satupun dalam posisi ini."

Freyja telah menjalani dua operasi dalam dua minggu terakhir untuk menyingkirkan semua tumor dan pulih dengan baik.

"Dia tidak terlalu senang dengan tabung makannya pada hari pertama, jadi kami mencabut tabung itu keesokan harinya, dan dia telah makan dan minum secukupnya sejak hari pertama setelah operasi sehingga dia tidak memerlukan tabung makanan, " kata Dr Dixon.

"Awalnya kami sangat prihatin tentang kemungkinan pembengkakan di sekitar jalan napasnya dan di sekitar kotak suaranya setelah operasi di tenggorokan, tapi itu tidak menimbulkan masalah."