Liputan6.com, Washington, DC - Kemenangan Donald Trump jadi Presiden AS adalah sebuah fenomenal. Trump, yang tanpa pengalaman politik, bisa jadi penghuni Gedung Putih mengalahkan politikus perempuan yang matang pengalaman, Hillary Clinton.
Donald Trump resmi jadi orang nomor satu di AS semenjak dilantik pada 20 Januari 2017.
Padahal, sejarah AS mencatat, untuk jadi seorang Presiden AS, kebanyakan memulai karier dari bawah. Mulai dari gubernur, senator lalu ke Gedung Putih.
Advertisement
Baca Juga
Namun, 'rute' itu hilang semenjak para kandidat justru berasal dari wajah yang mudah dikenal. Hilang pula hari-hari para voter memilih wajah tampan berkharisma macam Dwight D. Einsenhowers, Franklin D Roosevelt, hingga John F Kennedy.
Bahkan, Ronald Reagan seorang aktor tidak semerta-merta duduk di Gedung Putih. Ada sejumlah anak tangga yang ia harus lalui, termasuk jadi Gubernur California.
Dengan terpilihnya Donald Trump, keniscayaan seorang selebritas Hollywood untuk jadi Presiden AS dalam waktu instant pun bisa terwujud. Tergantung apa partainya dan bagaimana mesin politik bekerja.
Dikutip dari TopTenz pada Selasa, (3/4/2018), berikut lima selebritas Hollywood yang bisa saja ganti profesi jadi Presiden AS dalam waktu singkat, menggantikan Donald Trump yang diprediksi hanya satu periode (bahkan kurang) jadi penghuni Gedung Putih:
Saksikan juga video berikut ini:
1. The Rock (Republik)
Semenjak Donald Trump jadi presiden, Dwayne Johnson alias The Rock secara resmi mengumumkan dirinya sebagai calin independen.
Namun, jauh sebelum Donald Trump diajak bergabung dengan Partai Republik, The Rock telah bergabung dengan partai berlambang gajah itu.
Sementara nominasi capres 2020 dari Republik sudah ditetapkan, tidaklah sulit untuk membayangkan Grand Old Party mencari perubahan besar pada 2024. Kabar baiknya, The Rock telah mengatakan bahwa dia punya gagasan jadi capres.
Jadi, apa yang bisa membawa The Rock ke 1600 Pennsylvania Avenue, selain ototnya.
Untuk satu hal, dia sosok karismatik, dengan rekam jejak berbicara dengan para penggemarnya dengan penuh kebaikan dan ketulusan dari politikus yang sempurna.
Untuk yang lain, dia punya kepala bisnis yang jelas. Selain menjadi salah satu bintang bayaran tertinggi di planet ini, ia memiliki perusahaan produksinya sendiri, dengan anak perusahaan digital, dan anak perusahaan lain yang menangani iklan.
Advertisement
2. Oprah Winfrey Didukung Demokrat
Terakhir kalinya, Partai Demokrat mencalonkan capres perempuan dengan sejumlah skandal. Hillary Clinton, mungkin politikus yang cemerlang, tapi dia memiliki sejumlah masa lalu yang mudah sekali untuk dijatuhkan. Sudah terbukti, Nyonya Clinton kalah tipis dengan Donald Trump.
Untuk meraih kekuasaannya kembali, Partai Demokrat wajib memiliki strategi jitu seperti dahulu memilih Barack Obama sebagai capres.
Adalah Oprah Winfrey yang kini dilirik untuk melawan Donald Trump pada 2020.
Oprah Winfrey dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk mencalonkan dirinya sebagai Presiden Amerika Serikat. Hal tersebut diungkap oleh dua temannya kepada CNN pada Senin, 8 Januari 2018.
Kedua temannya yang tak mau disebutkan namanya itu, angkat bicara setelah Oprah menyampaikan pidato luar biasa dalam acara Golden Globes 2018. Isi pidato yang disampaikan oleh perempuan kelahiran 29 Januari 1954 itu pun memicu spekulasi bahwa ia akan mencalonkan diri sebagai Presiden pada 2020.
Sumber tersebut mengatakan, sejumlah orang kepercayaan Oprah secara pribadi mendesaknya untuk maju dalam pilpres. Namun, salah satu sumber menegaskan bahwa Oprah belum memutuskan untuk maju mencalonkan diri.
Meski demikian, dalam wawancara dengan majalah InStyle, Oprah justru menunjukkan hal sebaliknya.
"Saya selalu merasa aman dan percaya diri dalam mengetahui apa yang bisa saya lakukan, dan apa yang tidak bisa saya lakukan," ujar pemilik kerajaan media OWN itu.
"Jadi, ini bukan sesuatu yang menarik minat saya," lanjutnya menanggapi isu terkait Pemilu AS 2020 tersebut.
Sementara itu, Presiden Donald Trump saat ditanya tentang kemungkinan bertemu Oprah Winfrey di Pemilu 2020, mengatakan bahwa hal tersebut menarik.
"Ya, saya akan mengalahkan Oprah," ujar Trump dengan yakin.
3. Chris Pratt Didukung Republik
Mungkin sudah waktunya Partai Republik mencari kandidat yang muda, ganteng dan seksi. Seperti Chris Pratt.
Untuk GOP yang sering dikarakteristikan sebagai "lelaki kulit putih tua," Pratt akan memunculkan kemudaan dan daya tarik seks seorang presiden AS yang saat ini tidak ada.
Mengapa Pratt cocok dipilih jadi capres AS? Well, Pratt hobi berburu dan makan daging buruannya. Baru-baru ini dia galang dana bagi petugas pemadam kebakaran yang terluka.
Cocok dengan karakteristik Partai Republik.
Advertisement
4. George Clooney (Demokrat)
George Clooney selalu berhasil dalam hampir semua hal yang dijalaninya. Ia pun cukup bersih dari kontroversi, kalem, dan dicintai masyarakat. Apalagi dengan dukungan istrinya yang pengacara, Amal Clooney.
Untuk urusan politik, ia sebenarnya lebih banyak berurusan dengan amal bagi mereka yang membutuhkan perhatian dan krisis internasional.
5. Jon Stewart (Independen Sayap Kiri)
Pria yang satu ini memang serba bisa sebagai komedian, penulis, produser, sutradara, aktor, kritikus media, dan mantan pembawa acara televisi.
Ada yang kurang, yaitu keterlibatannya dalam politik. Tapi bagi mereka yang menyaksikannya dalam acara The Daily Show yang tayang di saluran Comedy Central, tentu tidak kaget melihat kemampuannya.
Bukan sekedar lucu, tapi Jon Stewart adalah seorang yang amat pandai dan membawakan topik-topik menarik dalam acaranya, kebanyakan berbau politik. Ia menghibur sekaligus mencecar sejumlah tokoh papan atas dalam acaranya, termasuk George Bush dan Barack Obama.
Stewart adalah sosok di balik yang membantu para penolong 9/11 mendapatkan asuransi kesehatan.
Advertisement