Liputan6.com, Jakarta - Tumpahan minyak jenis Marine Fuel Oil (MFO) di perairan laut Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur tak hanya menjadi perhatian Tanah Air, tapi ternyata juga menjadi sorotan dunia. Meski saat ini kabarnya tumpahan minyak tersebut telah berhasil ditangani.
Sejumlah media asing yang turut menyoroti di antaranya dari Amerika, CNN. Melalui artikel bertajuk 'State of emergency declared over Indonesia oil spill.'
Baca Juga
"Otoritas Indonesia telah menyatakan keadaan tanggap darurat atas tumpahan minyak di lepas pantai negara Asia Tenggara itu karena terus menyebar, menyebabkan kerusakan lingkungan dan ekonomi," tulis CNN yang dikutip Jumat (6/4/2018).
Advertisement
Media Amerika ternama lain seperti The Washington Post, ABC News.go dan Time juga turut mengangkat pemberitaaan tumpahan minyak tersebut.
Lalu laman berita Inggris, BBC, juga mengulas isu tersebut dengan tulisan berjudul 'Indonesia declares state of emergency as oil spill spreads.'Â Mengangkat isu bahwa ratusan orang telah melaporkan masalah kesehatan sejak tumpahan minyak terjadi Sabtu 31 Maret.
Sementara media Singapura, Channel News Asia, memberitakannya dengan 'Deadly Indonesia oil spill caused by burst pipe: Company'. Mengulas tentang lima kematian dan pernyataan keadaan darurat disebabkan oleh pipa bawah laut yang pecah.
Sedangkan 'Indonesia declares state of emergency after oil spill ignites' menjadi judul tulisan soal tumpahan minyak di Balikpapan, Indonesia buatan media Timur Tengah Al Jazeera.
China melalui South China Morning Post, juga tak ketinggalan mengangkat isu tumpahan minyak di Kallimantan tersebut, melalui tulisan 'Emergency declared as oil spill fire chokes city on Indonesian island of Borneo.'
Sejauh ini Manager Komunikasi dan CSR Regional Kalimantan Yudy Nugraha‎ mengatakan, tumpahan minyak berasal dari pipa Pertamina ukuran 20 inchi ketebalan 12 mm yang diputus oleh pihak tak dikenal.
Â
Â
Saksikan juga video berikut ini:
Klaim Sudah Dibersihkan
PT Pertamina (Persero) mengklaim bahwa kondisi di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, sudah bersih dari tumpahan minyak. Sebelumnya, wilayah tersebut tercemar karena adanya tumpahan minyak yang disebabkan oleh pipa di bawah laut milik Pertamina yang terputus, akibat tersangkut jangkar kapal.
Region Manager Communication and Relation Pertamina Kalimantan Yudi Nugraha menjelaskan, Teluk Balikpapan kini sudah dipastikan bersih kembali. Hal tersebut karena adanya penambahan armada pembersihan perairan yang sudah dilakukan Pertamina Rabu kemarin. Pertamina diketahui menurunkan empat tim untuk melakukan pembersihan ceceran minyak berdasarkan pembagian zona.
Zona pertama meliputi area pangkalan LLP, Jetty, dan Kampung Baru. Sedangkan untuk zona kedua mencakup area Rede dan Kolam. Selain itu, zona ketiga dan keempat yang dilakukan di Pantai Monpera dan Outer Pantai.
Yudi menyatakan sebanyak 15 kapal akan dikerahkan untuk mengatasi insiden ini. "Untuk menyisir ke empat zona tersebut, digunakan 15 buah kapal yang dilengkapi dengan perlengan yang sesuai," tuturnya pada 5 April 2018.
Pembersihan ini dilakukan dengan Oil Spill Dispersen serta dilengkapi dengan oil boom. Tak hanya itu, pengisapan vacuum truck dan oil absorbant juga dilakukan guna mendukung pembersihan.
Dalam mengantisipasi keluhan kesehatan yang dialami warga, Pertamina bekerja sama dengan Rumah Sakit Pertamina Balikpapan membuka posko kesehatan di Kampung Baru Ulu dan Kampung Atas Air.
Pertamina juga menyiapkan tim khusus untuk pengecekan kesehatan di lokasi lain serta pemeriksaan dan pemberian obat tersebut gratis bagi masyarakat.
Advertisement