Liputan6.com, Perth - Jameel Qureshi sangat mencintai kota kecil Blayney di pedalaman New South Wales (NSW), Australia. Dia dibesarkan di kampung halamannya ini dan kelak ingin dimakamkan di sini pula. Keluarga Qureshi diyakini sebagai satu-satunya keluarga Muslim di Blayney, yang berpenduduk sekitar 7.000 jiwa.
Keluarga ini mengajukan permohonan ke pemerintah setempat untuk penyediaan kapling kubur Islam di Pekuburan Blayney.
Baca Juga
"Kota ini selama ini merupakan kampung halamanku. Saya sudah tinggal di Blayney sepanjang hidupku," kata Jameel kepada media Australia, ABC, seperti dikutip oleh Australia Plus, Kamis 5 April 2018.
Advertisement
"Saya masih tinggal di rumah yang sama, tempatku dibesarkan. Saya tidak ingin berada di tempat lain. Itulah alasan saya," ujarnya.
Ketika membicarakan Blayney, keluarga, dan permainan kriket, pria ini tampak penuh semangat.
"Warga Blayney sangat baik, begitu juga warga di sekitarnya," kata Jameel. "Saya menganggap Blayney sebagai kampung halaman dan warganya sebagai keluarga besar."
Ayah Jameel yang tiba di kota ini tahun 1979, suatu ketika menyampaikan keinginannya untuk dimakamkan di Blayney, daerah pemerintahan lokal di wilayah Barat Tengah New South Wales, Australia. Itulah yang mendorong Jameel mengajukan permohonan ke pemkot setempat.
Dalam rapat belum lama ini, Pemkot menyetujui permohonan tersebut. Mereka mendukung penyediaan kapling Muslim di perbukitan dekat kapling Katolik, Anglikan, Presbiterian dan Metodis.
Komite urusan pekuburan Australia mencatat sejumlah tata cara penguburan bagi seorang Muslim, termasuk syarat harus disegerakan pemakamannya, serta jenazah yang dikubur menghadap kiblat.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Didukung Warga
Walikota Blayney Scott Ferguson mengatakan sama sekali tak ada keengganan untuk menyediakan kapling pekuburan Muslim.
"Keluarga tersebut sangat berkomitmen dan mendukung masyarakat kami. Begitu pula sebaliknya," kata Councillor Ferguson.
"Mereka keluarga yang luar biasa. Mereka tumbuh dalam masyarakat kami. Kota Blayney sangat inklusif," ujarnya.
"Kami senang sekali jika keluarga Qureshi merasa nyaman dan mendapat dukungan dengan baik di kota kami ini," tambah walikota.
Jameel mengatakan tidak pernah merasa berbeda dari warga lainnya. Teman-temannya telah lama menerima bahwa dia tidak mengkonsumsi alkohol, dan pergi beribadah ke masjid.
Advertisement