Antartika - Untuk kali pertama, ilmuwan Jerman berhasil memanen sayuran yang ditanam tanpa tanah atau sinar matahari di Antartika. Itu adalah uji coba menanam tumbuhan di ruang angkasa dan upaya untuk mengatasi kekurangan sayuran.
Ketimun, lobak dan selada adalah beberapa sayuran hijau yang ditanam di rumah kaca EDEN-ISS eksperimental di Antartika.
Baca Juga
Meskipun suhu di Antartika mencapai minus 20 derajat Celsius dan hampir tidak ada sinar matahari, panen pertama dari proyek yang dipimpin oleh German Aerospace Centre (DLR) menunjukkan bagaimana astronot di bulan dan Mars dapat disuplai dengan makanan segar di masa depan.
Advertisement
Setelah tiga minggu pertama, insinyur DLR dan tukang kebun Antartika Paul Zabel telah mengumpulkan 3,6 kilogram selada, 70 lobak dan 18 ketimun. Demikian seperti dikutip Deutsche-Welle, Minggu (8/4/2018).
Zabel menghabiskan sekitar tiga hingga empat jam sehari untuk merawat kebun Antartika.
"Setelah menabur benih pada pertengahan Februari, saya harus menghadapi beberapa masalah tak terduga, seperti kegagalan sistem kecil dan badai terkuat dalam lebih dari setahun," kata Zabel. "Untungnya, semua hal ini bisa diperbaiki dan diatasi."
"Kami telah belajar banyak tentang pemuliaan tanaman swadaya dalam beberapa minggu terakhir, telah menjadi jelas bahwa Antartika adalah lokasi uji yang ideal untuk penelitian kami," kata manajer proyek Daniel Schubert.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Tanaman yang Dipanen
Sejauh ini, semua tanaman yang direncanakan telah tumbuh dengan sukses di rumah kaca, termasuk lobak, daun salad, tomat, ketimun, cabai, dan rempah-rempah termasuk basil, parsley, daun bawang dan ketumbar.
Schubert menambahkan, "Harus sabar ketika menanam stroberi. Di sini kita masih menunggu hasil sukses menabur."
Proyek ini dilakukan bersama dengan Alfred Wegener Institute (AWI). Rumah kaca terletak sekitar 400 meter dari Neumeyer Station III milik AWI.
Saat ini ada 10 orang yang bertugas di Neumeyer Station III. Panen Antartika datang tepat pada waktunya - sayuran segar dari pengiriman terakhir pada akhir Februari telah habis.
"Itu sesuatu yang istimewa untuk melihat salad segar pertama dari Antartika," kata manajer stasiun Bernhard Gropp. "Rasanya seperti kami memanennya dari kebun."
Advertisement