Sukses

Donald Trump: Pertemuan dengan Korea Utara Berlangsung Mei atau Awal Juni

Jika pertemuan Trump dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un terjadi, maka itu akan tercatat sejarah sebagai tatap muka perdana antara kedua kepala negara.

Liputan6.com, Washington, DC - Pertemuan antara Donald Trump dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, akan berlangsung pada Mei atau awal Juni. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Donald Trump.

"Kami akan bertemu dengan mereka pada Mei atau awal Juni, dan saya rasa kedua belah pihak akan saling menghormati dan semoga saja akan tercapai kesepakatan denuklirisasi," ujar Donald Trump di Gedung Putih pada Senin, 9 April 2018, seperti dikutip dari Nypost.com pada Selasa, (10/4/2018).

"Saya harap semoga ini akan menjadi hubungan yang berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya," tegas Presiden ke-45 Amerika Serikat tersebut.

Sebelum Donald Trump mengonfirmasi waktu pertemuan, sejumlah pejabat Amerika Serikat lebih dulu menjelaskan bahwa Korea Utara membuka diri untuk membahas denuklirisasi.

Jika kelak tatap muka antara Kim Jong-un dan Donald Trump benar-benar terjadi, maka sejarah akan mencatat momen itu sebagai pertemuan pertama Presiden Amerika Serikat dengan pemimpin Korea Utara.

Kedua negara dikabarkan telah mengadakan pertemuan rahasia untuk mempersiapkan pertemuan Donald Trump dan Kim Jong-un.

Donald Trump sendiri menyalahkan para pendahulunya karena ia menilai mereka tidak berbuat banyak untuk menyelesaikan perselisihan antara Washington dan Pyongyang.

"Ini seharusnya dilakukan oleh presiden-presiden sebelumnya dan mereka memutuskan untuk tidak melakukannya. Mereka tidak bisa menyelesaikannya. Tapi sebenarnya, ini akan lebih mudah jika dilakukan lima atau 10 atau 20 tahun lalu. Bagaimana pun, pertemuan dengan Korea Utara sedang dipersiapkan. Ini akan sangat menarik bagi dunia," ungkap Donald Trump.

Hubungan antara kedua pemimpin tersebut dinilai kontroversial, khususnya selama tahun pertama pemerintahan Donald Trump. Selama itu, Korea Utara dilaporkan telah meningkatkan program senjatanya serta meluncurkan sejumlah rudal yang membuat Jepang dan Korea Selatan ketar-ketir.

Amerika Serikat membalas tindakan Korea Utara tersebut dengan menjatuhkan sejumlah sanksi. Donald Trump pun pernah mengancam akan merespons penuh Korea Utara jika rezim Kim Jong-un menyerang wilayah negaranya atau sekutunya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Kim Jong-un beri pengarahan sebelum dialog dengan AS

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un memberi pengarahan kepada sejumlah pejabat partai terkait visinya dalam dialog yang akan berlangsung dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat. Kabar tersebut dimuat dalam media resmi Korea Utara, KCNA.

Seperti dilansir dari Nytimes.com yang mengutip Associated Press, Kim Jong-un memaparkan "analisis dan penilaian mendalamnya" tentang prospek Korea Utara-Amerika Serikat dalam pertemuannya dengan politbiro pada hari Senin, 9 April 2018.

Laporan KCNA tidak secara khusus menyebutkan wacana pertemuan Kim Jong-un dan Donald Trump. Namun, pidato Kim Jong-un pada Senin kemarin dinilai menunjukkan persiapan aktif Pyongyang untuk menyambut momen bersejarah tersebut.

KCNA sejauh ini nyaris tidak pernah menyinggung wacana pertemuan Kim Jong-un dengan Donald Trump atau bahkan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.

Sementara itu, Parlemen Korea Utara atau yang disebut Majelis Tertinggi Rakyat dijadwalkan akan bersidang pada Rabu waktu setempat. Mereka umumnya mengadakan sidang setahun sekali untuk menyetujui anggaran nasional dan kebijakan lainnya.