Sukses

Sudah 32 Tahun Jadi Mahasiswa, Nenek di China Tak Mau Lulus Kuliah

Menurut media lokal setempat, nenek Peng Nan adalah siswa tertua di Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Liputan6.com, Wuhan - Tak ada batasan umur bagi siapa saja yang ingin menuntut ilmu. Tua, muda, atau lansia pun berhak mendapatkan kesempatan untuk belajar. Namun, ada cerita unik yang terjadi pada seorang nenek berusia 97 di China.

Dikutip dari laman South China Morning Post, Kamis (12/4/2018), nenek bernama Peng Nan yang nyaris berusia seabad itu mengambil konsep pembelajaran seumur hidup di kampus tempat ia belajar.

Ia memutuskan untuk tetap belajar tanpa mengenal istilah lulus. Padahal, nenek Peng Nan sudah menghabiskan waktu sekitar 32 tahun di bangku perkuliahan.

Menurut media lokal China, nenek Peng Nan adalah siswa tertua di Wuhan, Provinsi Hubei.

Meski sudah mengambil banyak jadwal kursus dibanding siswa lainnya, nenek Peng Nan tetap pada pendiriannya untuk tidak mau lulus dari kampus.

Salah satu alasan mengapa nenek Peng Nan sangat fokus belajar karena ia tak ingin terjebak dalam satu kebiasaan yang kerap dilakukan oleh orang seusianya.

"Bermain kartu itu tidak baik untuk kesehatan. Belajar di universitas adalah cara yang baik bagi seseorang untuk menghabiskan waktu. Belajar dapat menambah pengetahuan kita," ujar nenek Peng Nan.

Sejak 32 tahun, nenek Peng Nan sudah menyelesaikan 20 kursus di luar mata pelajaran inti, termasuk kelas lukisan dan kaligrafi China.

Tahun ini, nenek Peng Nan sudah siap untuk kembali belajar. Ia sudah mendaftar setidaknya 10 mata pelajaran dalam satu tahun. Rata-rata ada tiga kelas yang ia hadiri dalam satu hari.

Selain gemar belajar, nenek Peng Nan juga aktif dalam menyampaikan kampanye yang mendorong kaum lansia untuk tetap aktif di usia tua.

Jika diperhatikan, di bagian leher nenek Peng Nan terdapat kain putih dengan slogan yang berbunyi: "Otak orang tua harus tetap aktif. Anda harus belajar setiap hari."

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Dianggap Gila

"Banyak orang berpikir bahwa ibu saya adalah orang gila karena sering memakai kain putih di bagian leher. Padahal ia sama sekali tidak gila. Ia betul-betul masih sehar," ujar putra dari nenek Peng Nan.

Demi membantu sang ibu, pria itu juga kerap turun ke jalan atau keliling universitas dan membujuk banyak orang untuk melakukan hal yang sama.

Universitas di Wuhan memang menawarkan kursus bagi dan kelas bagi mereka (kaum lansia) hingga lebih dari 45 tahun masa belajar.

Di universitas ini pun telah dilengkapi dengan sejumlah alat bantu seperti tongkat dan lift bagi siswa manula.

"Pendidikan lanjut usia adalah cara yang kami terapkan agar para lansia dapat kembali ke masyarakat," ujar Peng Kemin, direktur pusat pendidikan lanjut usia di Wuhan.

"Semangat belajar nenek Peng Nan layak untuk ditiru, tetapi jika siswa juga terlalu tua ada risiko bagi sekolah yang harus selalu bertanggung jawab atas keselamatan mereka," tambahnya.

  • Negara dengan penduduk terbanyak di seluruh dunia. Negara ini telah berganti nama menjadi Republik Rakyat Tiongkok.
    Negara dengan penduduk terbanyak di seluruh dunia. Negara ini telah berganti nama menjadi Republik Rakyat Tiongkok.

    China

  • Lansia