Sukses

Wali Kota Dublin Hadiri Konferensi di Palestina, Israel Berang

Donncha yang dilarang memasuki Israel lolos dari pemeriksaan imigrasi di bandara Tel Aviv karena kekeliruan otoritas Israel.

Liputan6.com, Tel Aviv - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengkritik Wali Kota Dublin, Micheál Mac Donncha, atas kunjungannya ke Palestina belum lama ini.

"Wali Kota Dublin Micheál Mac Donncha seharusnya malu pada diri sendiri karena menghadiri konferensi anti-Israel di Ramallah," tulis PM Netanyahu di kolom status Facebook-nya.

Seperti dikutip dari Middleeastmonitor.com, Jumat (13/4/2018), konferensi yang dimaksud Netanyahu diadakan pada hari Rabu dan fokus pada status sengketa Yerusalem.

Donncha yang dilarang memasuki Israel karena mendukung Palestina, disebut-sebut berhasil menyelinap melalui imigrasi di bandara Tel Aviv karena kekeliruan otoritas Israel.

"Saya konfirmasi saya sedang berada di Ramallah dan bersiap untuk konferensi besok," twit Donncha pada 11 April 2018.

Kementerian Luar Negeri Israel melalui Wakil Direktur Jenderal untuk Urusan Eropa, Rodica Radian Gordon, dikabarkan telah memanggil Duta Besar Irlandia untuk menyatakan protes atas kehadiran Donncha dalam konferensi tersebut.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Irlandia buka suara melalui perwakilannya di Tel Aviv.

Lewat Twitter, Kedutaan Besar Irlandia menyampaikan, "Duta Besar Irlandia bertemu dengan Wakil Direktur Jenderal untuk Urusan Eropa, Kementerian Luar Negeri Israel, hari ini dan menegaskan kembali kebijakan pemerintah Irlandia terkait isu yang diangkat oleh Kementerian Luar Negeri, termasuk penolakan keras pemerintah (Irlandia) terhadap kebijakan BDS dalam kaitannya dengan Israel".

BDS adalah kampanye global yang menekan Israel dari segi ekonomi dan politik agar mau mematuhi tujuan gerakan ini, yaitu mengakhiri pendudukan dan kolonisasi Israel terhadap tanah Palestina, kesetaraan hak warga Arab-Palestina di Israel, dan menghormati hak pulang pengungsi Palestina.

Lebih lanjut Kedutaan Besar Irlandia menyebut dalam pernyataannya, "Bagaimanapun ia (pejabat Israel) mengungkapkan keterkejutannya (atas keterlibatan Wali Kota Dublin dalam konferensi di Palestina) mengingat ia telah bekerja sama baik dengan Kedutaan Besar Israel di Dublin dalam kapasitasnya, termasuk menjadi tuan rumah peringatan Holocaust tahun ini di kediaman resminya".

Dalam kasus terpisah, pada awal pekan ini, Dewan Kota Dublin mengeluarkan resolusi yang meminta pemerintah Irlandia untuk mengusir Duta Besar Israel, menyusul pembunuhan terhadap warga Palestina yang menggelar unjuk rasa di Jalur Gaza.

Sejak 30 Maret 2018, setidaknya 31 warga Palestina dilaporkan tewas akibat ditembaki oleh tentara Israel. Demonstrasi warga Palestina yang masih akan berlangsung selama beberapa hari ke depan menuntut agar mereka diberikan "hak untuk kembali" ke kota-kota dan desa-desa yang direbut Israel hingga negara itu merdeka pada 14 Mei 1948.

Aksi protes warga Palestina berlangsung selama enam minggu dan mencapai puncaknya pada 15 Mei 2018. Hari itu ditandai sebagai ulang tahun ke-70 Israel. Bangsa Palestina menyebutnya Hari Nakba atau "Bencana".

2 dari 2 halaman

Israel Terusik

Konferensi yang dihadiri Wali Kota Dublin, Micheál Mac Donncha, di Ramallah, Palestina, diduga diadakan untuk memuliakan seorang mufti bernama Amin al-Husseini. Pada 1941, mufti yang memainkan peran penting dalam menentang Zionisme tersebut diketahui bertemu dengan Adolf Hitler. Demikian seperti dilansir Timesofisrael.com.

Pada hari Rabu, Koordinator Kegiatan Pemerintah di Wilayah (COGAT) yang berada di bawah Kementerian Pertahanan Israel, merilis foto Mac Donncha saat menghadiri konferensi di Ramallah.

"Kami penasaran apakah Micheal Mac Donncha yang terhormat sengaja memilih acara dan waktu ini. Mungkin sirene Hari Peringatan (Holocaust) akan mengingatkannya bahwa Amin al-Husseini pernah bertemu dengan Adolf Hitler, pembunuh jutaan orang. Mungkin saja, dia akan mulai berpikir bagaimana menjelaskan ini kepada warga Yahudi di kota yang ia pimpin," sebut COGAT dalam keterangan fotonya.

Lebih lanjut COGAT menulis, "Apakah ini tindak ketidaksengajaan yang tidak menguntungkan Bapak Donncha? Mungkin tidak. Faktanya ia ikut ambil bagian dalam konferensi yang memuliakan penjahat perang".