Liputan6.com, Moskow - Sejumlah remaja memergoki seorang pria sedang menguliti anjing ras Siberian Husky di Chelyabinsk, Rusia. Menyaksikan hal tersebut, mereka langsung menelepon polisi dan melaporkan apa yang mereka lihat.
Setelah beberapa saat, polisi tiba di lokasi kejadian dan langsung meringkus pemuda terkait. Ketika diinterogasi, laki-laki berusia sekitar 20-an tahun ini mengaku sadar telah membunuh anjing-anjing penarik kereta luncur itu.
Ia menyebut daging binatang tersebut hendak dijual ke kedai-kedai kebab di Rusia.
Advertisement
Setelah identitasnya dilacak, ternyata pria tersebut adalah imigran gelap asal Kazakhstan. Polisi tidak menyebut nama aslinya, hanya inisial saja, yaitu Nikolay.
Kepada polisi, Nikolay mengatakan bahwa mengonsumsi anjing di negara asalnya adalah sesuatu yang wajar.
"Ketika saya tinggal di Kazakhstan, ada banyak anjing di sana. Banyak penduduk yang memasak daging anjing untuk dijadiikan semacam barbekyu atau masakan lain, lalu menyantapnya bersama keluarga," ucapnya, seperti dikutip dari Mirror, Jumat (13/4/2018).
Ia menambahkan, alat yang digunakan untuk menghabisi nyawa anjing-anjing incarannya tergolong sederhana, yakni seutas kawat besi.
"Saya menggunakan kawat untuk mencekik anjing-anjing itu. Saya dibayar untuk melakukan pekerjaan seperti ini," aku Nikolay.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Â
Potensi Deportasi
Setelah dibui selama satu malam, polisi membebaskan dan mengembalikannya ke tempat kejadian perkara untuk mengumpulkan bangkai-bangkai anjing yang digantung di dinding.
Saat itulah, aktivis penyayang binatang datang dan menghentikan aksinya. Lalu Nikolay mengatakan kepada mereka telah membunuh ratusan anjing dan menjual dagingnya ke rumah makan cepat saji, salah satunya kedai kebab di kota itu.
Mendengar pengakuan Nikolay, para aktivis menuntut pihak kepolisian agar segera menyelidiki kasus tersebut dan menetapkannya sebagai tindak kriminal. Sebuah sumber mengatakan, Nikolay kemungkinan bisa dideportasi karena telah masuk ke Rusia secara tidak sah.
Advertisement