Sukses

Perdana, Australia Uji Coba Polisi Tidur Pintar

Universitas Curtin di Perth, Australia Barat adalah lokasi pertama yang menerapkan pengendali kecepatan baru ini di Australia.

Liputan6.com, Perth - Teknologi polisi tidur pintar baru yang menggunakan radar untuk melacak kecepatan mobil dan menciptakan sebuah cekungan di jalan jika kendaraan berjalan terlalu cepat sedang diujicobakan untuk pertama kalinya di Australia.

Universitas Curtin di Perth, Australia Barat adalah lokasi pertama yang menerapkan pengendali kecepatan baru ini.

Sistem "Actibumps", yang dikembangkan oleh perusahaan Swedia Edeva, bekerja melalui radar yang mendeteksi kendaraan yang melaju kencang dan kemudian mengaktifkan palka di jalan yang akan bergerak turun ke tanah, menciptakan polisi tidur terbalik untuk memperlambat mobil.

Ini berarti siapa pun tidak memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi akan berkendara dengan aman melewati jalan yang datar, sebagai bentuk imbalan kepada orang yang mengemudikan kendaraannya dengan aman melalui pengalaman berkendara yang mulus.

Direktur Operasi dan Pemeliharaan Curtin University, Graham Arndt mengatakan sekitar 70 persen kendaraan di kampusnya akan melewati batas kecepatan, dan universitas di Australia perlu mengambil tindakan.

"Kami memilih Actibumps karena alat ini hanya mempengaruhi pengemudi yang sedang mengebut dan karena sistemnya sangat fleksibel," katanya.

"Kami dapat menetapkan batas kecepatan dan variabel lain melalui perangkat lunak, yang meningkatkan fleksibilitas dan sistem juga dapat diprogram untuk aplikasi lain."

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

2 dari 2 halaman

Kekhawatiran Kerusakan Mobil

Sementara teknologi baru ini dapat memastikan perjalanan yang mulus, pemasangan alat ini telah menjadi sesuatu yang baru tetapi sekaligus meningkatkan kekhawatiran para mahasiswa kalau polisi tidur baru ini akan merusak mobil mereka.

Mahasiswa ilmu kesehatan, Savannah Franklin, mempertanyakan perlunya universitas untuk berinvestasi dalam polisi tidur terbalik, mengklaim bahwa mereka tidak lebih efektif daripada polisi tidur biasa.

"Saya pikir mereka adalah tambahan yang sangat inovatif, tapi saya benar-benar tidak berpikir mereka lebih efektif daripada polisi tidur biasa," katanya.

"Selain membuat mereka jatuh beberapa kali akibat kecepatan yang sedikit melebihi batas, saya tidak punya masalah lain."

Savanah Franklin khawatir tentang kerusakan yang mungkin terjadi akibat Actibumps.

"Sepertinya saya khawatir dengan kerusakan yang dapat alat ini sebabkan pada sisi bawah mobil yang berjarak rendah ke tanah, namun, jika orang tidak melaju melampau batas kecepatan masalah itu tidak relevan," katanya.

Penemu Actibump dan general manager di Edeva, David Eskilsson mengatakan sistem ini akan mengumpulkan data untuk setiap kendaraan yang lewat, dan hasilnya sudah menunjukkan penurunan jumlah mobil yang melaju kencang.

Perusahaan ini juga mengklaim Actibumps telah berhasil memperbaiki kondisi lalu lintas di seluruh Swedia.