Liputan6.com, Canberra - Meski tidak mendapat persetujuan dari kabinet, Menteri Dalam Negeri Peter Dutton memutuskan mengurangi jumlah arus imigrasi ke Australia.
Angka migrasi Australia akan lebih rendah dari yang seharusnya, karena orang Selandia Baru -- disebut Kiwi -- yang telah menetap di Australia, mengambil kuota visa untuk imigran dari negara lain.
Informasi baru ini muncul di minggu yang sama ketika menteri kabinet mengungkapkan lebih sedikit visa permanen daripada yang ditargetkan untuk dua tahun berturut-turut.
Advertisement
Dikutip dari Australia Plus, Minggu (15/4/2018), sebanyak 44.000 visa penduduk tetap bagi pekerja terampil di Australia, secara tradisional, diberikan kepada pelamar yang kebanyakan berasal Asia.
Akan tetapi sekarang, 10.000 Kiwi yang sudah tinggal dan bekerja di Australia akan menjadi bagian dari alokasi tahunan ini.
Baca Juga
Perubahan ini adalah hasil dari keputusan pemerintah untuk menggabungkan visa Kiwi baru dengan program independen terampil yang ada, tanpa meningkatkan skema jumlah visa.
"Jalur ini secara langsung ditujukan untuk warga Selandia Baru yang telah tinggal di Australia selama lima tahun atau lebih dan berkontribusi secara ekonomi kepada Australia," kata juru bicara Departemen Dalam Negeri.
Langkah ini akan membantu memperlambat pertumbuhan ribuan migrasi setiap tahun tanpa mengubah target resmi Pemerintah.
Angka migrasi utama Australia saat ini, menurut perhitungan Biro Statistik Australia (ABS), adalah 250.000 jiwa, dan terus tumbuh 15 persen pada periode tahun ini hingga September.
Dutton pada hari Rabu mengatakan bahwa Kabinet telah membahas pengurangan migrasi, meskipun Perdana Menteri menyatakan tidak ada usulan resmi untuk pemotongan migrasi permanen Australia.
Menteri Perbedaharaan Negara (Treasurer) Scott Morrison sebelumnya mengatakan pemangkasan migrasi akan merugikan perekonomian.
Â
Â
Saksikan juga video berikut ini:
Â
Â
Mengubah Dominasi Imigran Asia
Sementara itu. kebijakan terkait juga disebut akan mengubah komposisi negara asal para migran di Australia.
Ini akan menggantikan sebagian besar pekerja Asia yang dari luar neger,i dengan orang Kiwi yang sudah bekerja di Australia.
Visa independen bagi pekerja terampil secara tradisional dinilai pada poin berdasarkan pengalaman pekerja. Ini berkisar seperempat dari program visa permanen Australia yang targetnya sebanyak 44.000 individu setiap tahun.
Bersamaan dengan visa penduduk tetap yang disponsori perusahaan, visa ini menjadi sumber utama pekerja migran terampil di Australia.
Tahun lalu, tiga dari lima pelamar yang berhasil dalam program ini diberikan visa ketika masih tinggal di luar negeri.
Menurut Departemen Dalam Negeri, sebanyak 9.000 warga Selandia Baru telah mengajukan permohonan visa baru dalam delapan bulan pertama skema itu berjalan.
Seorang praktisi imigrasi Wayne Parcell mengatakan tahun ini diharapkan sekitar 10.000 aplikasi Kiwi dan menekankan visa ini tidak terbatas pada pekerjaan tertentu.
"Kriteria untuk visa baru tampaknya lebih berkaitan dengan konteks hubungan Australia-Selandia Baru daripada dampak keterampilan yang ditentukan pada program migrasi."
Advertisement