Liputan6.com, Ahmedabad - Setiap negara di dunia punya permasalahan sendiri. Mulai dari krisis, korupsi, bencana dan lainnya. Namun, ada masalah tak biasa yang rupanya jadi ancaman besar bagi kehidupan penghuninya.
Sejumlah negara-negara ini harus berkutat dengan kotoran. Ketika Anda mengunjungi lokasi ini, bisa jadi Anda akan menemukan kotoran, baik itu milik manusia ataupun hewan.
Advertisement
Baca Juga
Apabila Anda mencium bau yang kurang sedap, bisa jadi itu berasal dari kotoran manusia.
Ketidakdisplinan warga, menjadi salah satu penyebab tersebarnya kotoran-kotoran ini di tempat umum.
Seperti dikutip dari laman Listverse.com, Senin (16/4/2018), berikut 5 negara yang punya permasalahan dengan kotoran manusia dan hewan:
Â
Saksikan video menarik berikut ini:
1. China
Kotoran manusia kerap ditemukan di sejumlah tempat umum di China. Balita dan anak kecil bebas buang air besar di tempat umum, meski kebiasaan ini tidak baik.
Bahkan beberapa orang dewasa melakukan hal yang sama. Tak ada keraguan bagi anak-anak untuk buang air kecil atau air besar di tempat umum.
Seperti contoh, pada Agustus 2016 seorang wanita kedapatan buang air besar di sebuah lift. Dalam rekaman CCTV, awalnya wanita itu mungkin berusaha menahan rasa mulas di perutnya. Namun karena lantai yang ia tuju masih jauh, ia akhirnya menyerah.
Perempuan berambut panjang itu lalu menurunkan roknya, berjongkok, dan mulai buang air besar di lantai lift tersebut. Setelah selesai, ia memasang kembali roknya sambil melihat ke sana-ke mari. Mungkin mencari kamera yang merekam aksinya.
Wanita itu lalu berdiri dan merapikan lagi pakaiannya. Setelah lift terbuka, ia melangkah keluar dan mengabaikan tumpukan kotoran yang ia buang di belakangnya.
Advertisement
2. Gunung Everest - Nepal
Ada begitu banyak kotoran di Gunung Everest. Para pendaki memang kerap meninggalkan kotorannya. Sebab, tak ada fasilitas buang air besar di lokasi tersebut.
Efek sisa kotoran itu akan terasa ketika tumpukan salju mencair, di mana airnya akan bercampur kotoran dan turun ke bagian bawah gunung.
Masyarakat di kaki gunung lah yang terkena damnpaknya. Pasokan air bersih mereka terkontaminasi dengan kotoran manusia.
Efeknya sudah jelas. Meminum air yang terkontaminasi kotoran akan menimbulkan sejumlah penyakit.
3. Ahmedabad - India
Lebih dari separuh penduduk India buang air besar di tempat terbuka. Jumlah ini hampir mencapai 600 juta orang. Hasilnya pun sudah terbukti.
Lebih dari 200 ribu anak kehilangan nyawa karena diare setiap tahun dan setengah dari anak-anak di bawah usia lima tahun kurang berkembang di usia mereka.
Meskipun India punya cukup banyak toilet, penyebab masalahnya sedikit mendalam.
Sebagian besar orang India lebih suka buang air di tempat terbuka. Ada beberapa alasan untuk ini. Di antaranya, banyak orang India tak terbiasa menggunakan toilet. Sementara alasan lain karena masalah takhayul.
Ada keyakinan bahwa penyihir bersembunyi di toilet. Anak-anak bisa diculik hantu apabila mereka buang air besar di toilet.
Salah satu lokasi yang mempercayai hal itu adalah Ahmedabad. Di mana warganya masih buang air besar di ruang terbuka seperti sepanjang rel kereta api.
Advertisement
4. Bulawayo - Zimbabwe
Bulawayo adalah kota kedua terbesar di Zimbabwe. Dua dekade lalu, kota ini mengalami kekeringan yang menyebabkan kurangnya air.
Warga tak mendapat cukup air untuk sehari-hari, termasuk untuk menyiram toilet mereka. Alahasil kotoran tidak mencapai saluran pembuangan.
Pemerintah akhirnya buka suara dan mengambil keputusan yang cukup membuat kaget. Pemerintah memerintahkan agar toilet baru bisa disiram secara bersamaan pada pukul 19.20 waktu setempat.
Jadi, buat siapa saja yang ingin buang air besar akan melihat kotoran orang lain terlebih dahulu dan tak perlu disiram karena akan dibersihkan secara berbarengan.
5. New Taipei City
New Taipei City punya permasalahan dengan kotoran anjing. Demi membuat lingkungan bersih, pemerintah membuat sebuah penawaran yang cukup menggiurkan.
Alih-alih menekan jumlah kotoran anjing yang tersebar di jalanan, pemerintah mengganti satu kantong kotoran dengan uang.
Masalah kotoran anjing di New Taipei City memang berkurang 50 persen. Tetapi hal yang mencurigakan muncul, apakah pemilik anjing dengan sengaja menukarkan kotoran demi mendapat uang?
Advertisement