Liputan6.com, Ontario - Penyakit misterius yang melanda diplomat Amerika Serikat dan Kanada di Kuba hingga kini masih belum terjawab. Sejumlah diplomat AS pun ditarik pulang.
Menyusul masih jadi misteriusnya penyakit itu, Kanada juga memutuskan menarik semua staf diplomat dan keluarga dari kedutaan mereka di Havana. Aksi itu diambil setelah ahli medis mengungkapkan penyakit yang diderita diplomat Kanada adalah sejenis cidera otak yang baru.
Hingga kini, Kanada terus menyelidiki penyebab gejala yang pertama kali dilaporkan oleh diplomat Kanada di kedutaan mereka di Havana pada tahun 2017. Demikian seperti dikutip dari The Guardian pada Selasa (17/4/2018).
Advertisement
Gejala-gejalanya, meliputi pusing, sakit kepala dan mual. Setidaknya, 10 dari 27 personel dan anggota keluarga diplomat Kanada alami gejala tersebut.
Baca Juga
Meskipun belum ada insiden baru sejak musim gugur 2017, keluarga diplomatik yang telah ditarik pulang ke Kanada terus mengalami gejala tersebut. Dalam beberapa kasus, gejala itu berkurang intensitasnya, kata pejabat kedutaan Kanada.
"Kami baru-baru ini menerima informasi dari spesialis medis Kanada dan Amerika Serikat tentang kemungkinan jenis cedera di Havana," kata pejabat itu.
Dia menambahkan bahwa teori awal serangan sonik yang pertama kali diajukan oleh pejabat AS tahun lalu atau penyebab psikosomatis massal sekarang dianggap menjadi mustahil.
"Uji kualitas udara dan air di kediaman staf di Havana juga tidak menunjukkan penyebab masalah kesehatan," ucap pejabat tersebut.
Karena ketidakpastian, kedutaan Kanada di Kuba akan ditetapkan sebagai pos tanpa pendamping, yang berarti diplomat tidak akan ditemani oleh keluarga mereka, kata pemerintah dalam pernyataan terpisah.
Departemen luar negeri AS mengatakan Agustus lalu bahwa diplomat dan staf AS di kedutaan AS di Kuba telah mengalami gejala-gejala fisik yang disebabkan oleh "insiden" misterius mulai dari akhir 2016.
Amerika Serikat mengatakan pada Maret, pihaknya membuat keputusan permanen tahun lalu untuk memangkas staf di kedutaan Havana sekitar dua pertiga karena dugaan insiden kesehatan yang dialami para diplomatnya.
Para pejabat Kuba telah membantah keterlibatan atau pengetahuan apa pun yang ada di balik insiden itu.
Kanada pada dasarnya memiliki hubungan baik dengan Kuba, bahkan ketika Amerika Serikat melakukan blokade ekonomi selama beberapa dasawarsa melawan negara itu.
Saksikan juga video berikut ini:
Korban Merasakan Hal yang Sama
Serangan terhadap diplomat Kanada sama seperti yang dirasakan diplomat AS. Namun, tak satu pun alat ditemukan di tempat korban di kedutaan Kanada.
"Kerusakan otak dan gegar otak, itu semua tidak mungkin," kata Joseph Pompei, mantan peneliti MIT dan ahli psychoacoustics.
"Seseorang harus menenggelamkan kepala mereka ke kolam yang dilapisi dengan transduser ultrasound yang sangat kuat," terangnya.
Gejala lainnya termasuk pembengkakan otak, pusing, mual, sakit kepala parah, masalah keseimbangan dan tinnitus, atau nada dering yang berkepanjangan di telinga.
Banyak korban telah menunjukkan perbaikan sejak meninggalkan Kuba dan beberapa hanya menderita gejala ringan atau sementara.
Advertisement