Liputan6.com, Kairo: Aksi massa kembali digelar di Mesir. Namun, demonstrasi yang dilakukan puluhan ribu warga di Alun-alun Tahrir, Jumat (29/7), bukan untuk memprotes pemerintah, tapi sebagai aksi untuk menandakan persatuan warga Mesir.
Demonstrasi tersebut tidak hanya dilakukan oleh umat Islam, warga dari agama lain juga ikut berpartisipasi. Tanpa melihat agama, mereka berkumpul di bawah teriknya sinar matahari.
Aksi tersebut juga bisa disebut sebagai tanda kemenangan bagi warga Mesir. Setelah presiden terguling Hosni Mubarak tinggal menunggu waktu untuk diadili [baca: Mubarak Diadili di Kairo].
"Kami semua di sini hari ini, semua pihak, gerakan dan koalisi yang bersatu untuk membuktikan kepada seluruh dunia bahwa Mesir tidak bisa dibubarkan," kata Mostafa Fatah, salah seorang demonstran. Ikhwanul Muslimin dan Salafi juga bergabung dalam aksi massa tersebut.(Xinhua/ADO)
Demonstrasi tersebut tidak hanya dilakukan oleh umat Islam, warga dari agama lain juga ikut berpartisipasi. Tanpa melihat agama, mereka berkumpul di bawah teriknya sinar matahari.
Aksi tersebut juga bisa disebut sebagai tanda kemenangan bagi warga Mesir. Setelah presiden terguling Hosni Mubarak tinggal menunggu waktu untuk diadili [baca: Mubarak Diadili di Kairo].
"Kami semua di sini hari ini, semua pihak, gerakan dan koalisi yang bersatu untuk membuktikan kepada seluruh dunia bahwa Mesir tidak bisa dibubarkan," kata Mostafa Fatah, salah seorang demonstran. Ikhwanul Muslimin dan Salafi juga bergabung dalam aksi massa tersebut.(Xinhua/ADO)