Sukses

Mantan Ibu Negara Amerika Serikat Barbara Bush Meninggal

Barbara Bush meninggal di usia 92 tahun. Ia merupakan satu dari dua wanita di Negeri Paman Sam yang menjadi istri dan ibu Presiden Amerika Serikat.

Liputan6.com, Washington, DC - Mantan Ibu Negara Amerika Serikat, Barbara Pierce Bush, meninggal dunia pada usia 92 tahun. Barbara merupakan istri dari Presiden ke-41 Amerika Serikat, George HW Bush yang menjabat pada periode 1989-1993.

Seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (18/4/2018), kesehatan Barbara menurun dalam beberapa hari terakhir. Ia dilaporkan menderita gagal jantung kongestif.

"Setelah serangkaian perawatan di rumah sakit baru-baru ini, dan setelah berkonsultasi dengan keluarga dan dokter, Nyonya Bush memutuskan untuk tidak mencari perawatan medis tambahan dan akan fokus pada perawatan yang membuatnya nyaman," demikian ungkap juru bicara keluarga, Jim McGrath, dalam sebuah pernyataan 15 April 2018.

Barbara Bush adalah satu dari dua wanita dalam sejarah Amerika Serikat yang menjadi istri dan ibu dari Presiden Negeri Paman Sam. Wanita adalah Abigail Adams, istri dari John Adams dan ibu dari John Quincy Adams.

Lahir di New York pada 1925, Barbara menikahi George HW Bush pada 6 Januari 1945. Mereka memiliki enam anak, termasuk mantan Presiden George W Bush dan mantan Gubernur Florida, Jeb Bush. Anaknya yang lain adalah Neil dan Marvin dan Doro Bush Koch. Sementara seorang anak perempuannya, Robin, meninggal saat berusia tiga tahun.

 

Saksikan video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Pernah Jadi Kontroversi

Sebagai ibu negara pada 1989 hingga 1993, Barbara adalah seorang advokat untuk melek huruf, dan ia mendirikan Barbara Bush Foundation untuk mempromosikan tujuannya tersebut. Namun, Barbara sempat menarik perhatian ketika menghuni Gedung Putih karena ia dinilai berusaha menjauhkan diri dari politik, terutama isu-isu kontroversial seperti aborsi.

Sosoknya menjadi kontroversi pada 2005, tepatnya saat ia bertemu dengan korban selamat dari bencana Badai Katrina di Houston. Waktu itu ia mengatakan, "Ada begitu banyak orang di arena ini, Anda tahu, mereka orang yang kurang mampu, jadi ini (musibah), sangat baik untuk mereka".

Pada 2016, Barbara berkampanye atas nama putranya Jeb untuk maju sebagai kandidat presiden dari Partai Republik. Meski menyebut Jeb memiliki kualifikasi terbaik, pada 2013, Barbara pernah mengatakan bahwa "cukup dua Bush" saja bagi Amerika Serikat.

Pada 2017, Barbara dan suaminya sempat dilarikan ke rumah sakit. Selama menjadi First Lady, Barbara juga didiagnosis dengan penyakit Graves dan gangguan tiroid.