Sukses

Mesin Pesawat Southwest Airlines Meledak di Udara, 1 Penumpang Tewas

Penumpang Southwest Airlines mengatakan, pecahan mesin menyebabkan jendela hancur dan seorang wanita tersedot keluar.

Liputan6.com, Philadelphia - Sebuah adegan mengerikan menimpa pesawat Southwest Airlines. Mesin burung besi itu meledak di tengah penerbangan, menewaskan satu penumpang dan melukai orang lain.

Southwest Airlines yang berangkat dari Bandara La Guardia New York ke Dallas terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Philadelphia setelah sebuah mesin meledak dan badan pesawat robek di udara.

Burung besi itu membawa 143 penumpang dan lima awak.

Dikutip dari News.com.au, pada Kamis (18/4/2018), para penumpang Southwest Airlines itu merasa ngeri dan mengira mereka akan mati.

Mereka menggambarkan adegan-adegan traumatis di kapal terbang, mengatakan pecahan mesin menyebabkan jendela meledak dan seorang wanita tersedot keluar.

Saksi mata mengatakan, sejumlah pria secara heroik segera menarik tubuh perempuan itu.

"Salah satu jendela hancur dan bolong," kata penumpang bernama Eric Zilbert. "Ada sejumlah pria yang heroik menarik tubuh perempuan itu dari jendela dan melakukan CPR," lanjutnya.

Layanan darurat bergegas ke tempat kejadian setelah pesawat melakukan pendaratan darurat sekitar pukul 11.00 pada Rabu 17 April 2018.

Komisaris Kebakaran Philadelphia Adam Thiel mengatakan bahwa satu orang dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis dan bahwa tujuh orang lainnya dirawat oleh paramedis karena cedera ringan.

Korban adalah Jennifer Riordan, dari Albuquerque, telah diidentifikasi sebagai satu-satunya yang tewas dalam insiden mengerikan itu, menurut laporan media AS.

Pengalaman Mengerikan Penumpang

Seorang penumpang bernama Matt Tranchin mengatakan ketika mesin meledak, seluruh orang di dalam pesawat itu panik.

"Setelah ledakan terjadi, masker oksigen keluar. Dan ada darah di mana-mana," kata Tranchin kepada 3AW Radio Melbourne.

"Yang lebih mengerikan lagi, tidak ada instruksi apa pun. Ada banyak kepanikan dan kebingungan. Tapi, saya mengatakan pilot melakukan pekerjaan luar biasa. Kami mendarat dengan lembut sehingga Anda berpikir itu pendaratan biasa," katanya.

"Kami sangat senang bahwa kami memiliki pilot seperti itu," lanjutnya.

Penumpang Amanda Bourman mengatakan kepada Associated Press bahwa dia melihat pekerja medis menggunakan defibrillator untuk membantu seorang wanita yang dikeluarkan dari pesawat setelah mendarat.

Warga New York itu mengatakan dia duduk di dekat bagian belakang pesawat Southwest Airlines dan terbangun dari tidurnya ketika mendengar suara keras.

Dia mengatakan pesawat itu cukup tenang karena semua orang mengenakan masker oksigen, sementara beberapa penumpang menangis.

FOX 29 melaporkan bahwa 12 penumpang membutuhkan perawatan medis.

Cuplikan helikopter berita menunjukkan kerusakan pada mesin kiri pesawat Southwest Airlines dan aspal ditutupi dengan busa oleh pemadam kebakaran.

Ini bukan kali pertama mesin Southwest Airlines meledak di udara. Pada Agustus 2016, Southwest Airlines yang melakukan penerbangan dari New Orleans menuju Orlando, dilaporkan terpaksa melakukan pendaratan darurat di Pensacola, Florida.

Pesawat tersebut dinyatakan mengalami kegagalan pengoperasian salah satu mesinnya pada Sabtu 27 Agustus 2016 pagi waktu setempat.

Menurut keterangan seorang penumpang yang duduk di bangku dekat jendela -- bersama dengan suami dan 3 orang anaknya -- mesin yang meledak tersebut berada tepat di luar jendela mereka.

"Terjadi ledakan yang besar. Ada asap yang menggumpal dan lalu menghilang. Aku melihat bagian pesawat beterbangan di udara," kata wanita itu kepada petugas Oklahoma City Station.

Penerbangan Southwest Airlines itu mulai berguncang hebat dan masker pernapasan pun dikeluarkan saat pesawat mulai turun.

 

2 dari 2 halaman

Pilot Mantan Penerbang Jet Tempur Angkatan Laut AS

Para penumpang memuji pilot "menakjubkan, luar biasa" karena Tammie Jo Shults, 56, dengan gagah berani menerbangkan pesawat nahas itu ke tempat aman.

Dalam pesan ke kontrol lalu lintas udara, laporan mengklaim dia dengan tenang meminta bantuan.

"Kami memiliki bagian dari pesawat yang hilang. Jadi kami perlu sedikit memperlambat... Mereka bilang ada lubang dan seseorang tersedot keluar."

Shults, dari New Mexico dan ibu dari dua anak, adalah salah satu pilot pesawat tempur wanita pertama untuk Angkatan Laut AS.

Dia juga wanita pertama yang menerbangkan F / A-18.

Dia bergabung dengan Southwest Airlines pada 1993. Nama Shults belum secara resmi dirilis oleh Southwest Airlines, tetapi penumpang yang berada di penerbangan telah mengungkapkan melalui media sosial bahwa dia adalah pilot yang menerbangkan pesawat nahas itu.

Di Instagram, @abourman menulis "Mesin kami yang meledak pada 38000 ft. Sebuah jendela meledak, seorang pria menyelamatkan kami semua saat dia melompat untuk menutup jendela. ... Pilotnya, Tammy (sic) Jo sangat luar biasa! Dia mendaratkan kami dengan selamat di Philly."

Diana McBride Self, seorang pengguna Facebook, menulis: "Tammie Jo Shults, sang pilot, mendatangi kami berbicara kepada penumpang secara pribadi. Dia adalah Pahlawan Amerika sejati. Terima kasih banyak atas pengetahuan, bimbingan, dan keberaniannya dalam situasi traumatis. Tuhan memberkati dia dan semua kru."