Liputan6.com, Adelaide - Seorang pasien di sebuah rumah sakit Australia mengklaim diberikan sup ayam berisi kotoran tikus. Namun pihak tempat pemuda tersebut dirawat membantah klaim tersebut.
Seperti dikutip dari News.com.au, Rabu (18/4/2018), Trae Gauci tengah dirawat di Rumah Sakit Royal Adelaide akibat kecelakaan sepeda motor pada Februari lalu.
Baca Juga
Bobot tubuh mantan mahasiswa Gawler dan District College itu turun 17 kg sejak kecelakaan itu. Tetapi ia khawatir akan sakit akibat mengonsumsi krim sup ayam dari rumah sakit yang diduga mengandung kotoran tikus.
Advertisement
Pasien berusia 16 tahun itu mengatakan kepada Channel Seven yang dikutip dari News.com.au, Rabu (18/4/2018), dia menemukan sesuatu berwarna hitam mengambang di makanannya.
"Jadi, saya menuangkannya ke penutup tempat makan. Saya dan ibu berpikir bahwa itu mirip kotoran tikus," kata Trae.
Ibu Trae mengatakan penemuan kotoran tikus itu sangat jelas.
Juru bicara untuk SA Health, yang mewakili rumah sakit, mengatakan tidak ada bukti yang menunjukkan temuan sesuatu berwarna hitam di makanan pasien adalah kotoran hewan pengerat.
"Kami tidak memiliki catatan atas keluhan resmi yang diajukan ke rumah sakit terkait masalah ini, tetapi staf katering telah bertemu dengan pasien untuk mendiskusikan kekhawatiran mereka," kata juru bicara itu.
Dia menambahkan bahwa Royal Adelaide Hospital sejauh ini tunduk pada audit keselamatan pangan reguler internal dan eksternal. Menurut hasil audit terbaru pada Maret lalu, tak juga ditemukan bukti ada tikus atau aktivitas hama tersebut.
"Selain itu, pemeriksaan kontrol hama per dua minggu yang terakhir dilakukan 16 April juga tak menemukan jejak tikus," jelas jubir tersebut.
Â
Â
Saksikan juga video berikut ini:
Sajikan Makanan Isi Cacing hingga Gigi Copot
Sebelumnya, sebuah sekolah di Kota Xuzhou, China, didenda pemerintah setempat karena dinilai lalai dalam menjaga kebersihan. Siswa yang sepatutnya mengonsumsi makanan sehat di tempat pendidikan malah sebaliknya.
Ada beberapa alasan mengapa denda diberikan, seperti masalah lingkungan atau kebersihan makananyang dikonsumsi siswa di sekolah tersebut.
Dikutip dari laman Straits Times, Senin 16 April 2018, atas kelalaiannya, pihak sekolah didenda 100 ribu yuan atau setara dengan Rp 219 juta.
Sebuah sekolah di Kota Xuzhou, China, didenda pemerintah setempat karena dinilai lalai dalam menjaga kebersihan. Siswa yang sepatutnya mengonsumsi makanan sehat di tempat pendidikan malah sebaliknya.
Ada beberapa alasan mengapa denda diberikan, seperti masalah lingkungan atau kebersihan makananyang dikonsumsi siswa di sekolah tersebut.
Advertisement