Sukses

Tragis, Bocah 3 Tahun di AS Tembak Ibu Kandung yang Sedang Hamil

Wanita yang diketahui bernama Shaneque Thomas mengalami luka parah pada bagian belakang akibat ditembak anak dengan pistol.

Liputan6.com, Indiana - Seorang ibu hamil di Indiana, Amerika Serikat dilarikan ke rumah sakit karena menjadi korban penembakan dari anaknya sendiri yang masih berusia tiga tahun.

Dikutip dari laman Newsweek.com, Kamis (19/4/2018), kejadian bermula ketika sang ibu tengah memarkirkan mobilnya. Tiba-tiba sang anak yang duduk di belakang meraih pistol yang terselip di mobil.

Wanita yang diketahui bernama Shaneque Thomas mengalami luka parah pada bagian belakang. Rebecca Todd, saksi peristiwa penembakan yang ada di sekitar lokasi kejadian mengaku mendengar ada suara tembakan.

Saksi menyebut korban sudah dalam kondisi lemah tak berdaya pasca penembakan.

"Ada darah yang mengalir dari tubuhnya. Mulanya saya tak tahu dari mana dan apa penyebabnya," ujar Rebecca.

Shaneque Thomas langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat dalam kondisi kritis. Polisi mengatakan, suami dari Shaneque Thomas yang bernama Menzo Brazier memang meninggalkan pistol miliknya di dalam mobil.

Parahnya, pistol itu ditinggal dalam keadaan terisi oleh peluru. Banyak pihak yang menyayangkan kejadian ini. Petugas kepolisian juga mengutuk tindakan Brazier yang melakukan perbuatan lalai.

"Pistol itu ditinggalkan di lokasi yang tidak semestinya," ujar Kepala Polisi Merrillville Joe Petruch.

"Ketika Anda memegang pistol di depan anak tentu itu akan mereka tiru," tambahnya.

Bocah perempuan berusia tiga tahun itu tak hanya sendiri. Di kursi bagian belakang, ia duduk bersama sang adik yang masih berusia satu tahun. Kejadian penembakan ini masih akan terus diselidiki. Sementara itu korban masih dalam kondisi kritis.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Anak Polisi Tembak 2 Temannya

Kasus penembakan lain yang melibatkan anak di bawah umur juga pernah terjadi di Brasil.

Pada Oktober 2017, seorang anak sekolah berusia 14 tahun nekat membunuh dua teman sekelasnya. Ia diduga sakit hati gara-gara diejek karena tak memakai deodoran.

Remaja yang identitasnya dirahasiakan itu mengeluarkan pistol dan melepaskan tembakan saat jam istirahat di sekolah Colegio Goyases di Goiania, Brasil tengah.

Seperti diberitakan Daily Mail, dua siswa tewas dan empat lainnya luka-luka akibat insiden tersebut.

"Dia menembaki semua orang di kelas. Aku memegang tangan temanku, tak tahu harus berbuat apa," ujar seorang siswa yang menyaksikan penembakan kepada TV Anhanguera.

Murid lain yang berusia 15 tahun mengatakan kepada situs G1 Brasil, "Dia korban bullying, orang-orang memanggilnya bau karena tak menggunakan deodoran.

"Saat istirahat di antara jam pelajaran, dia mengeluarkan pistol dari ransel dan mulai menembak. Dia tidak memilih targetnya. Semua orang yang ada di dalam kelas kemudian berlarian ke luar".

Dua anak korban penembakan itu diidentifikasi bernama Joao Vitor Gomes dan Joao Pedro Calembo. Sementara, anak perempuan dan seorang laki-laki jadi korban luka.

Penembakan itu terjadi Jumat 20 Oktober 2017 sekitar tengah hari waktu setempat, setelah bel istirahat antara pelajaran dan guru telah meninggalkan ruangan. Murid di sekolah daerah elite, Goania ini mayoritas berasal dari keluarga kaya.

Polisi militer Anesio Barbosa da Cruz mengatakan kepada situs G1 Brasil bahwa pelaku penembakan itu adalah putra seorang polisi. Kini ia sudah ditahan pihak kepolisian.

"Informasi awal menunjukkan bahwa dia mengalami intimidasi. Diduga tak tahan, dia mengambil senjata dari rumah dan melepaskan tembakan di sekolah," jelas Anesio Barbosa da Cruz.