Sukses

Hebat, Remaja Pengidap Autisme Sukses Bikin Replika Titanic dari Lego

Remaja pengidap autis berhasil membuat tiruan kapal Titanic yang dibuatdari Lego. Kini, replika tersebut terpampang di Museum Titanic.

Liputan6.com, Nashville - Lego kapal legendaris Titanic, buatan anak autis dari Islandia, resmi dipamerkan di Museum Titanic, Pigeon Forge, Tennessee, Amerika Serikat.

Remaja bernama Brynjar Karl Birgisson itu menggunakan cetak biru (blueprint) asli dari kapal yang tenggelam di Samudera Atlantik tersebut. Dengan demikian, ia bisa memutuskan jumlah balok Lego yang harus digunakan.

Dengan bantuan kakeknya, Birgisson menggunakan cetak biru asli Titanic untuk menentukan skala.

Birgisson mengaku, butuh waktu lebih dari 700 jam untuk merakit lebih dari 65.000 Lego. Ia menambahkan, model asli Titanic dinilai sangat membantu dengan kondisi yang dialaminya saat ini.

Patung-patung lampu dan Lego menggambarkan replika dek kapal Titanic. (Titanic Museum)

"Butuh waktu lebih dari 11 bulan untuk merakit Lego Titanic dan saya harus menggunakan 120 tabung lem," kata remaja berusia 15 tahun itu, seperti dikutip dari BBC, Kamis (19/4/2018).

"Seluruh pengalaman ini membantu saya keluar dari lingkaran autistik. Saya berusaha keras melatih diri untuk menjadi 'senormal mungkin', apa pun itu," imbuhnya.

Setelah mendengar kabar tentang proyek Birgisson, The Lego Group langsung menghubunginya. Perusahaan mainan berbasis di Denmark ini mensubsidinya dengan memberikan diskon besar pada bongkahan yang ia butuhkan.

Sebelum disokong Lego, ternyata selama ini Birgisson menabung untuk membeli potongan-potongan mainan tersebut. Uang yang didapatkannya kebanyakan merupakan sumbangan dari keluarga dan teman-teman.

"Saya hanya perlu membangun kapal yang luar biasa itu dan tidak ada keraguan di benak saya bahwa saya tidak bisa melakukannya," ungkap Birgisson yang lega Lego Titanic karyanya berhasil dirampungkan.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Observasi Selama 5 Tahun

Remaja itu telah menghabiskan waktu selama lima tahun untuk melakukan tur observasi di Norwegia, Swedia, dan Jerman. Kepada pihak museum, Birgisson mengakui bahwa dia sangat pemalu dan jarang membicarakan proyeknya.

Replika Titanic kini telah ditampilkan di Museum Titanic dan akan berada di sana hingga 2020.

Pemilik Titanic Museum, Mary Kellogg, mengatakan kepada surat kabar Knoxville News Sentinel bahwa dia pertama kali mengetahui replika tersebut saat ibunda Birgisson mengirim sepucuk surat kepadanya.

Museum itu mengatakan replika Titanic buatan Birgisson adalah Lego terbesar yang pernah ada di dunia.