Sukses

Hilang Selama 13 Tahun di Yordania, TKI Dastin Tak Lagi Bisa Berbahasa Indonesia

TKI Dastin yang hilang selama 13 tahun di Yordania, tak lagi bisa berbahasa Indonesia

Liputan6.com, Amman - Kisah haru TKI yang malang-melintang merantau mencari nafkah di negeri orang kembali datang dari kawasan Timur Tengah.

Dastin binti Tasja (30), perempuan asal Desa Juntikedokan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, berhasil ditemukan oleh KBRI Amman, setelah hilang kontak dengan pihak keluarga selama 13 tahun di Yordania.

Di sana, pahlawan devisa itu memeras keringat sebagai pekerja domestik (asisten rumah tangga). Dastin berpindah-pindah majikan dan agen penyalur yang tak memiliki latar belakang hukum yang jelas dan kredibel. Bahkan saat ini, agen penyalur Dastin yang terakhir sudah tak lagi beroperasi.

Tak menginjak Tanah Air dan berkomunikasi dengan keluarga selama satu dekade lebih ternyata berdampak besar bagi TKI Dastin.

Di samping rindu yang menggunung pada keluarga, kini, perempuan asal Indramayu itu ternyata tak lagi bisa berbahasa Indonesia.

"Dastin saat ini sudah berada di Shelter Griya Singgah KBRI Amman dengan kondisi fisik yang sehat, tapi ia sudah tak mampu lagi berkomunikasi dengan bahasa Indonesia," demikian menurut rilis resmi dari KBRI Amman yang diterima oleh Liputan6.com, Kamis (19/4/2018).

Diplomat RI di Amman yang memahami proses pencarian dan penemuan Dastin turut mengonfirmasi hal tersebut.

Kepada Liputan6.com melalui pesan singkat, Nico Adam, Ketua Satgas Perlindungan WNI KBRI Amman, menceritakan bagaimana Dastin tak melontarkan satu patah kata pun dalam bahasa Indonesia kala ia melakukan sambungan video call dengan orangtuanya di rumah.

"Pagi tadi Kamis, 19 April 2018, Dastin telah berhasil melakukan sambungan video call dengan kedua orang tuanya, berkat bantuan LSM Buruh Migran Indonesia cabang Indramayu," tulis Nico.

"Selama sambungan itu, Dastin hanya mampu menahan suara tangis dengan air mata bercucuran," lanjutnya.

"Tak satu pun kata-kata keluar dari mulut Dastin, karena ia tak mengerti bahasa Indonesia maupun bahasa daerahnya sama sekali," dia menambahkan.

"Menurut Nico, sesekali hanya tangan Dastin saja melambai-lambai ke bapak-ibunya sebagai upaya komunikasi.

Nico menjelaskan ibu Dastin pun tak kuat menahan haru, sampai-sampai terlihat bahwa ia terpaksa masuk kamar dan menangis. Menurut Nico, hanya bapak Dastin yang tabah tersenyum gembira.

"Dastin kemudian berkata dalam bahasa Arab yang bila diterjemahkan, 'aku kangen, aku ingin pulang'," jelas Nico.

Nico menjelaskan, Dastin tak lagi bisa berbahasa Indonesia karena tak pernah bertemu WNI lain di Yordania selama satu dekade lebih. Perempuan itu juga tak pernah tahu bagaimana mengontak keluarganya di Tanah Air.

"Ditambah lagi, Dastin tak memiliki handphone," ujar Nico.

"Kemudian, karena setiap hari berbicara bahasa Arab, maka lama-kelamaan kemampuan berbahasa Indonesianya hilang."

Saat ini, KBRI Amman sedang berupaya melakukan upaya pemulangan TKI Dastin. Namun, ujar diplomat RI itu, prosesnya masih menunggu proses hukum yang tengah dilakukan oleh otoritas Yordania, berkoordinasi dengan KBRI Amman yang memberikan pendampingan.

 

Saksikan video berikut ini:

2 dari 2 halaman

Menunggu Gaji yang Belum Dibayar Majikan

Pihak KBRI Amman menjelaskan, proses hukum yang dimaksud adalah menunggu pembayaran izin tinggal dan sisa gaji Dastin yang belum dibayarkan oleh pihak majikan.

"KBRI Amman sudah menerima pernyataan resmi dari pihak majikan Dastin untuk melunasi gaji," jelas Nico Adam, Ketua Satgas Perlindungan WNI KBRI Amman.

Lebih lanjut, KBRI Amman menegaskan akan terus memantau pihak majikan Dastin sampai pembayaran gaji terpenuhi seluruhnya.

"Ada tenggat waktu untuk pemenuhan gaji itu. Tapi, jika dalam waktu yang disepakati tidak kunjung terpenuhi, kasus ini akan kita limpahkan ke Pengadilan Yordania," ujar Nico.

Nico memohon kepada pihak keluarga Dastin di Indramayu untuk bersabar menunggu agar kasus dan administrasi terkait bisa terselesaikan.

Diplomat RI itu juga mengatakan bahwa sampai saat ini, Dastin dalam kondisi sehat dan sudah diperiksakan oleh dokter KBRI Amman.

"Keluarga juga dimohon untuk bersabar, memberi kesempatan bagi Dastin untuk beradaptasi supaya bisa Berbahasa Indonesia lagi dan pulih secara psikis dan sosial," jelasnya.