Liputan6.com, Hawaii - Pria ini boleh dibilang beruntung, bisa juga malang. Namun, dipastikan, dia memiliki pengalaman unik karena dianggap memiliki nyawa ganda. Pasalnya, dalam empat tahun terakhir, dia sudah diserang oleh sejumlah hewan mematikan.
Insiden paling anyar terjadi pada akhir pekan lalu. Dylan McWilliams digigit seekor hiu di Hawaii.
Itu berarti dia sudah pernah diserang hiu, digigit beruang dan seekor ular. Semua terjadi dalam empat tahun.
Advertisement
"Saya tidak tahu. Apakah saya ini beruntung atau tidak," kata McWilliams kepada Honolulu-Star Advertiser, seperti dikutip News.com.au pada Senin (23/4/2018).
Baca Juga
Tidak mengherankan jika ia mengalami pengalaman unik seperti itu. Pemuda 20 tahun dari Grand Junction ini mengatakan dia menghabiskan banyak waktu untuk hobi aktivitas outdoor-nya.Â
Dalam serangan Kamis, sekitar 50 meter dari Pantai Shipwreck di dekat Poipu, McWilliams menderita luka parah di salah satu kakinya, tetapi cederanya tidak mengancam jiwa, lapor Fox News.
"Bagian yang paling menakutkan adalah berenang kembali," katanya kepada media, menambahkan bahwa dia berharap hiu tidak akan terus mengikuti jejak darah dari kakinya.
Luka kaki pemuda itu membutuhkan tujuh jahitan.
Juli lalu, McWilliams mengatakan kepada surat kabar itu, ia menerima sembilan jahitan kulit kepalanya setelah beruang yang bobotnya hampir 140 kg menyerang perkemahannya di Colorado.
"Beruang itu meraih bagian belakang kepala saya dan mulai menarik saya dan saya melawan sebaik mungkin," katanya kepada Hawaii News Now. "Beruang itu menjatuhkan saya dan menginjak saya sedikit, dan saya bisa kembali ke grup dan mereka membuatnya takut."
Untuk insiden unik lainnya saat ia dipatuk ular derik terjadi sekitar tiga setengah tahun lalu di Utah, kata McWilliams kepada Star-Advertiser.
Untungnya, dia terkena sedikit racun, jadi dia hanya sakit sebentar setelah itu, katanya kepada koran tersebut.
"Orang tua saya bersyukur saya masih hidup," seloroh pemuda itu terkait dengan pengalaman uniknya tersebut.Â
Â
Â
Remaja Ini Selamat dari Bom Boston, Paris dan Belgia
Tak hanya Dylan, remaja bernama Mason Wells juga mengalami kejadian serupa yang melibatkan keberhasilannya "mengecoh" maut.Â
Remaja 19 tahun dari Utah, Amerika Serikat, itu terhindar maut tiga kali berturut-turut. Ia selamat dari teror bom di Boston dan Paris sebelum insiden di Belgia, 22 Maret 2016.Â
Remaja itu yang terkena luka bakar tingkat dua hingga empat di tangan dan kepalanya serta tendon Archilles-nya robek saat bom meledak di meja check-in di terminal keberangkatan.
"Ini adalah serangan teroris ketiga untuknya," kata ayah Mason, Chad Wells, lagi. Ia menjelaskan anaknya selamat di bom Boston dan Paris. Saat di Boston ia juga dekat dengan garis finis, di mana bom meledak. Sementara saat di Paris anaknya tengah berada di salah satu kafe tak jauh dari stadion.Â
"Kita kini tinggal di dunia yang berbahaya. Tak ada cinta dan kasih," kata Chad.
Advertisement