Sukses

Sebut Orang Gemuk Tak Pantas Hadiri Peragaan Busana, Kritikus Mode Ini Dikecam

Orang gemuk dianggap membuat orang lain tidak nyaman menghadiri peragaan busana.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Seorang kritikus mode di Malaysia menuai protes keras dari publik, setelah berpendapat bahwa orang-orang dengan berat badan lebih dari 60 kilogram, tidak pantas menghadiri peragaan busana.

Zaihani Mohamad Zain, nama kritikus tersebut, beralasan bahwa duduk berimpitan dengan mereka yang bertubuh besar sangatlah tidak nyaman.

"Jika Anda memiliki berat lebih dari 60  kilogram, jangan menghadiri acara fashion," ujar Zaihani dalam sebuah unggahan di akun Facebook pribadinya, akhir pekan lalu.

"Pahamu yang besar akan mengambil banyak ruang, membuat orang duduk di sampingmu tidak nyaman," lanjutnya berpendapat.

Dikutip dari Asia One pada Senin (23/4/2018), pendapat tersebut dikritik habis-habisan oleh banyak praktisi dan desainer mode Malaysia, yang semakin mendukung keberagaman dalam memandang bentuk tubuh wanita.

Pendapat Zaihani juga dinilai paradoks terhadap fakta Malaysia sebagai satu dari sekian banyak negara, yang menurut laporan ilmiah di jurnal The Lancet, memiliki populasi pengidap obesitas tertinggi di Asia.

Salah satu kritik paling keras disampaikan oleh desainer terkemuka Malaysia Calvin Thoo, yang mempertanyakan dengan sinis maksud pendapat kontroversial tersebut.

"Apa hak Anda mengkritik orang-orang bertubuh plus untuk tidak menghadiri peragaan busana?" protes Calvin.

"Saya tantang dia (Zaihani) melontarkan pendapat tersebut langsung di hadapan orang yang berukuran tubuh plus. Saya yakin dia tidak berani," lanjutnya dengan nada kesal.

Di sisi lain, aktris Malaysia Syanie Hisham juga mengkritik Zaihani, yang disebutnya telah sengaja mengolok-olok wanita dan pria bertubuh besar.

"Apakah dia mengatakan orang yang bertubuh besar tidak cocok menghadiri acara mode dan hanya tinggal di rumah, menyaksikan dari televisi dan internet? Itu sangatlah tidak adil," kata Hisham.

Zaihani sendiri dikenal sebagai seorang veteran di industri mode Malaysia, yang kerap membimbing banyak desainer muda Negeri Jiran untuk menapaki kariernya.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

 

2 dari 2 halaman

Bakteri di Usus Berpengaruh Terhadap Berat Badan Manusia

Sementara itu, sebuah studi yang dipublikasikan di International Journal of Obesity, mengungkap adanya keterkaitan bakteri di dalam usus dan pengaruhnya terhadap kemampuan seseorang untuk menurunkan berat badan.

Studi yang dilakukan oleh University of Copenhagen itu mensurvei 54 orang yang menderita obesitas. Partisipan lalu menjalankan dua macam diet selama 26 minggu.

Mereka menemukan bahwa salah satu diet lebih efektif dari yang lain. Namun selain itu, mereka juga menemukan bahwa bakteri yang terdapat di sistem pencernaan partisipan memiliki peran penting untuk menentukan berapa banyak bobot yang dapat mereka turunkan.

Para peneliti menemukan bahwa partisipan yang memiliki jumlah bakteri Prevotella lebih tinggi dibanding Bacteroides, memiliki kemampuan menghilangkan lemak tubuh lebih besar -- dibanding rasio bakteri yang sama.

Sementara itu partisipan yang memiliki jumlah Prevotella lebih rendah dibanding Bacteroides, tidak mengalami penurun berat badan. Padahal, mereka sama-sama menjalankan diet yang dinilai lebih efektif.

Menurut Medical News Today, sekitar setengah populasi memiliki rasio Prevotella yang lebih tinggi dibanding Bacteroides. Ini menunjukkan bahwa diet tertentu hanya akan efektif pada populasi tertentu -- karena bakteri usus mereka.

"Studi tersebut menunjukkan bahwa hanya setengah populasi yang dapat menurunkan berat badan jika mereka makan dengan rekomendasi pola diet nasional Belanda, yakni dengan makan lebih banyak buah, sayur, serat, dan biji-bijian utuh," ujar peneliti utama, Profesor Mads Fiil Hjorth.

"Setengah populasi lainnya tak mendapat perubahan berat badan dari diet semacam ini," imbuh Hjorth.

Â