Sukses

Beredar Video Remaja Malaysia Dukung ISIS

Dalam video yang beredar, remaja Malaysia itu menyampaikan tekadnya untuk berjuang atas nama ISIS dalam perang melawan pemerintah yang sekuler.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Beredar sebuah video berisi dukungan remaja Malaysia terhadap ISIS, di berbagai grup chatting afiliasi kelompok militan tersebut. Polisi setempat pun bertindak cepat untuk menganalisisnya. 

Dalam rekaman yang beredar, seperti dikutip dari Asia One, Kamis (26/4/2018), remaja dari Malaysia tersebut menggunakan pakaian ala militan ISIS. Serba hitam dengan tambahan balaclava.

Remaja yang diyakini berusia 17 tahun itu terlihat memegang bendera ISIS dan sebuah botol berisi kain, yang diduga kuat adalah bom molotov.

Diduga militan remaja itu akan menggunakan bahan peledak tersebut untuk melawan yang disebutnya sebagai musuh ISIS.

Dalam video itu sang remaja menyampaikan tekadnya untuk berjuang atas nama ISIS dalam perang melawan pemerintah yang sekuler.

"Kepada pasukan toghut, kerajaan toghut, kami akan lancar serangan atas pusat-pusat maksiat," ucap remaja itu dalam bahasa Melayu.

"Kamu tunggu laa, tak lama lagi, dan insya Allah kami akan menang," sambung remaja tersebut dalam video singkat berdurasi 27 detik yang beredar.

Video tersebut konon dibagikan dalam dua kelompok telegram, yakni Group Share Channel 2 dan Group Tauhid. Selain itu juga di beberapa grup WhatsApp, termasuk Panji2 Hitam Malaysia dan Audio Video Islamic State.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

 

 

2 dari 2 halaman

Penangkapan

Merespons hal ini, Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Mohamad Fuzi Harun mengatakan Divisi Kontra Terorisme Cabang Bukit Aman sudah menangkap seorang remaja diduga tersangka dalam video dukungan ISIS pada 20 April lalu.

"Kami menyadari ada peredaran video dan dugaan ancaman yang dibuat oleh remaja ini," kata Tan Sri Mohamad Fuzi Harun.

"Kami menangkapnya di Kuala Lumpur Jumat lalu. Kami selalu proaktif dalam menangkap militan ISIS dan menggagalkan rencana teror mereka," sambungnya.

Sejak Februari 2013, divisi tersebut telah menahan 389 militan dan menggagalkan 19 plot teror.