Liputan6.com, DMZ - Sebuah sejarah baru di Semenanjung Korea dimulai pada 27 April 2018. Kedua pemimpin Kim Jong-un dan Moon Jae-in berjalan kaki menuju titik tengah di Zona Demiliterisasi. KTT Korea Utara-Korea Selatan pun berlangsung.
Kim Jong-un dari arah utara dan Moon Jae-in dari selatan. Untuk pertama kalinya setelah lebih dari satu dekade, pemimpin kedua negara bertemu. Terakhir kali, KTT Korea Utara-Korea Selatan terjadi pada 2007.
Pertemuan Kim Jong-un dan Moon Jae-in diawali dengan jabat tangan, kedua pemimpin saling menebar senyum. Setelahnya, mereka saling mempersilahkan untuk menginjakkan kaki di wilayah masing-masing negara.
Advertisement
Baca Juga
Diawali dengan Kim Jong-un yang melangkah lebih dulu ke Selatan, setelahnya disusul Moon Jaen-in yang menginjakkan kaki di Korea Utara. Demikian seperti dikutip dari CNN, Jumat (27/4/2018).
Kemudian, kedua pemimpin memasuki wilayah Korea Selatan dan serangkaian agenda KTT Korea Utara-Korea Selatan pun bergulir.
KTT Korea Utara-Korea Selatan berlangsung di Peace House, Zona Demiliterisasi (DMZ), Panmunjom, Korea Selatan.
Saksikan video bersejarah pertemuan bersejarah antara Kim Jong-un dan Moon Jae-in berikut ini:
Adik Perempuan Kim Jong-un Hadir dalam KTT Korea Utara-Korea Selatan
Dalam pertemuan bersejarah ini, Kim Jong-un turut membawa sang adik, Kim Yo-jong.
Kim Yo-jong tidak hanya bertalian darah dengan Kim Jong-un, melainkan juga memainkan peran sebagai salah satu penasihat terdekatnya.
Kemunculan Kim Yo-jong dalam KTT Korea Utara-Korea Selatan merupakan penampilan publik terbarunya, setelah sebelumnya ia diutus sang kakak menghadiri Olimpiade Musim Dingin di Korea Selatan pada Februari 2018.
Sebagai anak bungsu dari mantan pemimpin Korea Utara, mendiang Kim Jong-il, Kim Yo-jong pertama kali terlihat di muka umum pada pemakaman sang ayah tahun 2011. Setelah itu, para analis Korea Utara berusaha selama bertahun-tahun untuk mengungkap identitasnya.
Kim Yo-jong dan Kim Jong-un merupakan anak Kim Jong-il bersama perempuan kelahiran Jepang, Ko Yong-hui. Menurut the Washington Post, seorang koki Jepang, Kenji Fujimoto bersaksi bahwa Kim Jong-il memanjakan putri bungsunya dengan memanggilnya "Princess Yo-jong".
Dua bersaudara Kim Jong-un dan Kim Yo-jong diyakini sangat dekat karena menempuh pendidikan di sekolah swasta yang sama di Swiss.
Michael Madden, seorang ahli Korea Utara mengatakan kepada ABC News bahwa selama di Swiss, kedua kakak adik itu tinggal di kedutaan dengan nama samaran.
"Mereka disamarkan sebagai anak asisten rumah tangga dan tukang kebun," kata Madden.
Sebelum menduduki posisi penting, Kim Yo-jong dikabarkan kerap bepergian dan bahkan berbelanja ke Paris. Pada 2011, ia dicurigai menghadiri konser Eric Clapton di Singapura.
Kim Yo-jong dilaporkan bergerak lebih dekat ke pusat kekuasan setelah pamannya, Jang Song-thaek dieksekusi dan bibinya, Kim Kyong-hui menghilang dari pandangan publik pada 2013.
Selama beberapa tahun terakhir, Kim Yo-jong telah ditugaskan menangani urusan negara yang lebih serius. Sebagai pejabat senior di departemen propaganda, ia berusaha menciptakan citra kakaknya sebagai pemimpin yang baik hati.
Teranyar, Kim Yo-jong menarik perhatian global akhir tahun lalu ketika dia dipromosikan sebagai anggota politburo, badan pembuat keputusan tertinggi di negara itu.
Advertisement